Pemprov Sulteng mencatat produksi bawang merah petani 2.792 ton
13 Januari 2024 19:09 WIB
Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mencatat produksi komoditas bawang merah yang dihasilkan petani setempat sekitar 2.792 ton tahun 2023.
"Petani tetap konsisten berproduksi meski hasilnya belum maksimal, dan kami tetap optimis ke depan hasil produksi lebih meningkat," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson, di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan, tahun ini pihaknya berupa menggenjot komoditas tersebut dengan berbagai bentuk intervensi, baik dari segi penyediaan benih berkualitas, alat dan mesin pertanian hingga pupuk.
Menurut data statistik, jumlah kebutuhan bawang merah dalam daerah per tahun mencapai 6.916 dengan jumlah penduduk 3,1 jiwa, dengan jumlah itu terjadi kekurangan produksi sekitar 4.125 ton.
"Meski hasil produksi belum mampu memenuhi konsumsi masyarakat, tetapi kebutuhan dalam daerah selalu terjaga, karena Sulteng juga mendatangkan stok dari luar daerah guna menutupi kekurangan produksi," ujar Nelson.
Sulteng memiliki tujuh daerah sentra tanaman hortikultura bawang merah, di antaranya Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Banggai, Sigi, Morowali, Donggala dan Kota Palu.
Komoditas ini juga memiliki varietas unggul yang telah tersertifikasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan), yakni bawang varietas Palasa dan Tinombo digunakan sebagai bahan baku produk olahan bawang goreng.
Komoditas lokal ini diakui sebagai komoditas unggulan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 480/Kt/LB.240/8/2004 tentang pelepasan varietas Palasa sebagai unggulan nasional.
Produk bawang goreng Sulteng terkenal di pasar regional maupun domestik, karena cita rasanya gurih dan banyak diminati konsumen sebagai oleh-oleh khas daerah.
"Meski hasil produksi petani kurang, namun di sisi lain produk ini unggul sebagai bahan baku olahan bawang goreng, artinya saling menutupi kekurangan. Kami berharap ke depan dapat menciptakan varietas-varietas unggul melalui pengembangan inovasi," katanya.
Ia menambahkan, produksi bawang merah petani lokal juga menyasar pasar domestik dengan tujuan daerah, yakni Kabupaten Yapen, Provinsi Papua, Kota Bandung, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, dan Jakarta.
Komentar
Posting Komentar