Puan Sebut Anak Ketua DPRD Boyolali Ikut Jadi Korban Penganiayaan Oknum TNI - Viva

 

Puan Sebut Anak Ketua DPRD Boyolali Ikut Jadi Korban Penganiayaan Oknum TNI

By Dedy Priatmojo
viva.co.id
January 12, 2024

Hal tersebut berdasarkan hasil temuan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang turun ke lapangan menyelidiki kasus tersebut. Puan mendorong koordinasi antara Bupati dan Ketua DPRD Boyolali terkait hasil temuan LPSK.

"Jadi kami memohon koordinasinya kepada Pak Bupati dan dinas terkait, dan kasus tersebut dapat di proses secara baik dan benar. Ada korban anak Ketua DPRD, pas waktu ia sedang lewat, kemudian menjadi bagian dari korban itu," kata Puan Maharani di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Kamis, 11 Januari 2024

Baca Juga :
VIVA Militer: Relawan Ganjar-Mahfud dikeroyok oknum prajurit TNI di Jawa Tengah
Photo :
Video amatir
VIVA Militer: Relawan Ganjar-Mahfud dikeroyok oknum prajurit TNI di Jawa Tengah Photo : Video amatir

Puan menjelaskan, dengan koordinasi tersebut diharapkan ada titik temunya. Dimana, antara korban dan pelaku sama sama tahu apa yang telah terjadi pada insiden tersebut. 

Baca Juga :

"Jadi hasil koordinasi saya dengan Pak Bupati dan Ketua DPRD Boyolali bahwa temuan LPSK nunggu koordinasi saja," ujarnya

Kasus penganiayaan itu bermula ketika sejumlah relawan Ganjar- Mahfud sedang melakukan konvoi dengan knalpot brongnya dan melintas di depan Markas TNI 408 Boyolali pada 30 Desember 2023 lalu. 

Karena dianggap mengganggu, sejumlah TNI yang sedang melakukan olahraga di halaman markas kemudian keluar dan menghampiri konvoi tersebut dan terjadilah insiden.

Laporan: Agus Saptono/tvOne Boyolali

Hal tersebut berdasarkan hasil temuan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang turun ke lapangan menyelidiki kasus tersebut. Puan mendorong koordinasi antara Bupati dan Ketua DPRD Boyolali terkait hasil temuan LPSK.

"Jadi kami memohon koordinasinya kepada Pak Bupati dan dinas terkait, dan kasus tersebut dapat di proses secara baik dan benar. Ada korban anak Ketua DPRD, pas waktu ia sedang lewat, kemudian menjadi bagian dari korban itu," kata Puan Maharani di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Kamis, 11 Januari 2024

Puan menjelaskan, dengan koordinasi tersebut diharapkan ada titik temunya. Dimana, antara korban dan pelaku sama sama tahu apa yang telah terjadi pada insiden tersebut. 

"Jadi hasil koordinasi saya dengan Pak Bupati dan Ketua DPRD Boyolali bahwa temuan LPSK nunggu koordinasi saja," ujarnya

Kasus penganiayaan itu bermula ketika sejumlah relawan Ganjar- Mahfud sedang melakukan konvoi dengan knalpot brongnya dan melintas di depan Markas TNI 408 Boyolali pada 30 Desember 2023 lalu. 

Karena dianggap mengganggu, sejumlah TNI yang sedang melakukan olahraga di halaman markas kemudian keluar dan menghampiri konvoi tersebut dan terjadilah insiden.

Baca Juga :

Laporan: Agus Saptono/tvOne Boyolali

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya