Singapura Ikut Lawan Houthi di Timur Tengah, Ini Alasannya - detik

 

Singapura Ikut Lawan Houthi di Timur Tengah, Ini Alasannya

Argya D. Maheswara - detikInet
Jumat, 12 Jan 2024 11:43 WIB
Houthi fighters open the door of the cockpit on the ships deck in the Red Sea in this photo released November 20, 2023. Houthi Military Media/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY
Foto: Houthi Military Media/Handout via REUTERS
Jakarta-

Serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang yang berafiliasi dengan Israel terkait konflik Israel-Palestina, memicu diberlakukannya Operasi Prosperity Guardian oleh Amerika Serikat. Dalam operasi ini, turut bergabung salah satu negara ASEAN yaitu Singapura dengan mengirimkan tenaga ahli dalam peperangan.

Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Singapura pada akun resminya di platform X, @mindefsg. Dalam unggahan tersebut, Singapura menyatakan bahwa mereka akan turut berpartisipasi pada Operasi Prosperity Guardian di Laut Merah.

"Singapura akan berpartisipasi dalam Operation Prosperity Guardian multinasional di bawah lingkup Gugus Tugas Gabungan 153 Keamanan Maritim Laut Merah. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk menjamin kebebasan navigasi di Jalur Komunikasi Laut global yang penting ini," tulis akun tersebut, seperti dilansir Jumat (12/1/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam unggahan tersebut, Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen juga menegaskan alasan Singapura bergabung dalam operasi ini adalah partisipasi bersama kekuatan internasional dalam rangka menjamin kebebasan navigasi di Jalur Komunikasi Laut Global (SLOC).

"Singapura bekerja sama dengan komunitas internasional untuk memilih dan memastikan bahwa SLOC's di seluruh dunia tetap terbuka terutama jika terdapat tindakan pelanggaran hukum oleh aktor non-negara atau grup teroris," ungkap Ng Eng Hen.

Nantinya, Singapura akan bergabung di bawah Gugus Tugas 153 yang merupakan salah satu dari lima gugus tugas di bawah Combined Maritime Forces (CMF) yang beranggotakan 39 negara.

Singapura merencanakan untuk mengerahkan perwakilan mereka di CMF yang bermarkas di Bahrain bersama dengan Armada ke-5 Angkatan Laut AS. Selain itu, mereka juga akan mengirim tim dari Angkatan Laut Singapura untuk berbagai informasi serta tim perencanaan untuk turut membuat perencanaan operasi bersama CMF.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan AS mengumumkan Operasi Prosperity Guardian pada Desember lalu. Tujuan dari operasi ini adalah menghalau berbagai serangan Houthi ke kapal-kapal dagang yang berafiliasi dengan Israel. Lebih dari 20 negara bergabung dalam operasi tersebut pada 21 Desember 2024 lalu.



Simak Video "Kasus COVID-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan"

(fyk/fay)

Baca Juga

Komentar