Viral Perudungan Siswi SMP di Tarakan, Pihak Sekolah Lakukan Mediasi
Tarakan, Beritasatu.com - Video perkelahian yang berujung perudungan yang dilakukan oleh sejumlah siswi SMP di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, viral di media sosial (medsos). Seusai video itu viral, polisi bersama pihak sekolah akhirnya turun tangan dengan melakukan mediasi antara korban dan pelaku.
Di video yang viral dan beredar luas di kalangan masyarakat, terlihat dua orang siswi berseragam sekolah SMP tengah terlibat perselihan di sebuah lahan kosong.
Dalam video yang viral itu, salah seorang siswi berseragam sekolah SMP terlihat menyerang siswi lainnya secara bertubi-tubi, sedangkan korban terlihat pasrah tanpa melakukan perlawanan.
Mirisnya, peristiwa itu disaksikan oleh sejumlah pelajar lainnya, bahkan salah satu siswi lainnya merekam peristiwa itu dengan menggunakan kamera handphone yang kemudian viral di media sosial.
Peristiwa itu, diketahui terjadi di lapangan dekat sekolah SMP Negeri 4 Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Senin (8/1/2024), seusai pulang sekolah.
Setelah viral, pihak sekolah lantas melakukan mediasi dengan memanggil seluruh siswi yang terlihat di dalam video yang viral itu, serta memanggil seluruh orang tuanya sekaligus melibatkan pihak kepolisian, guna mendamaikan kedua belah pihak yang bertikai.
Kepala SMP Negeri 4 Tarakan Supardji menjelaskan, bahwa perkelahian antara siswa kelas 8 dan kelas 9 terjadi setelah pulang sekolah. “Karena masih pakai baju sekolah otomatis SMP Negeri 4 harus tanggung jawab," kata Supardji seusai melakukan mediasi di SMP Negeri 4 Tarakan, Rabu (10/1/2024) siang.
Menurutnya, penyelesaian permasalahan ini sengaja melibatkan kepolisian agar proses mediasi bisa berjalan lancar.
“Kami koordinasi dengan BK, dengan wali kelas, kesiswaan kami panggil, coba hubungi semua orang tuanya, kami selalu koordinasi dengan Babinkamtibmas,” imbuhnya.
Supardji pun menyayangkan aksi para pelajar yang terlihat dalam video viral perudungan itu. Pasalnya, seandainya mereka mau lebih terbuka kepada wali kelas atau guru-guru lainnya, maka permasalahan ini dipastikan tidak akan pernah terjadi.
Ia pun memastikan bahwa video viral aksi perudungan siswi berseragam SMP itu, dilakukan oleh anak didiknya sesuai pulang sekolah, yang melibatkan siswi kelas 8 dan kelas 9. Pemicunya, sejauh ini disebabkan akibat saling olok saat istirahat sekolah. “Perkelahian itu permasalahannya saling olok ya,” tegasnya.
Pascakejadian itu, pihak sekolah pun berjanji akan membantu pengobatan korban, sekaligus akan memperketat pengawasan siswa-siswinya, agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar