Daftar Titik Bottleneck Rawan Macet di Jalur Tol Trans Jawa - CNN Indonesia

 

Daftar Titik Bottleneck Rawan Macet di Jalur Tol Trans Jawa

Selasa, 02 Apr 2024 19:50 WIB

Korlantas Polri memprediksi ada sejumlah titik bottleneck atau penyempitan jalur yang rawan menimbulkan kemacetan di jalur Tol Trans Jawa. (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengungkap sejumlah titik bottleneck atau penyempitan jalur yang rawan menimbulkan kemacetan di jalur Tol Trans Jawa.

Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso mengatakan titik bottleneck pertama terjadi di KM 47 Tol Cikampek pertemuan jalur MBZ.

Slamet menjelaskan pada titik tersebut kemacetan sering terjadi akibat adanya penyempitan jalur ada Tol MBZ terdapat dua jalur kendaraan dan jalur normal terdapat tiga jalur kendaraan.

"Tapi pertemuannya menjadi empat lajur. Itu adalah titik krusial bottleneck yang akan kita antisipasi penanganannya supaya tidak terjadi stuck di situ," ujarnya dalam diskusi publik di Jakarta Selatan, Selasa (2/4).

Selanjutnya, Slamet mengatakan titik bottleneck juga terjadi pada KM 72, KM 87, dan KM 89 Tol Cipali yang mengalami penyempitan ruas jalan dari empat lajur menjadi tiga lajur. Selain itu penyempitan juga terjadi di KM 152 tempat pertemuan antara Tol Cipali dengan Tol Cisumdawu.

Untuk mengantisipasi kemacetan di titik-titik tersebut, Slamet mengatakan Korlantas Polri nantinya akan menyiapkan tim urai hingga pemberlakuan kanalisasi sejauh 1 kilometer.

"Sehingga nanti pertemuannya itu tidak langsung crash gitu, sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Itu salah satunya untuk di bottleneck dari lebar ke kecil," ungkapnya.

Korlantas Polri bakal menggelar Operasi Ketupat 2024 serentak pada 4 sampai 16 April mendatang. Operasi tahunan ini digelar untuk memastikan keamanan hingga kelancaran arus mudik-balik selama masa Lebaran 2024.

Beberapa skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan guna memperlancar arus mudik dan balik mulai dari one way, contraflow hingga ganjil-genap.

Sebanyak 145.161 personel gabungan bakal dikerahkan untuk mengamankan Masjid, Terminal, Pelabuhan, Bandara, Stasiun Kereta Api, Pasar atau Pusat Perbelanjaan, hingga objek wisata.

(tfq/isn)

Baca Juga

Komentar