Selasa, 9 April 2024 | 11:45 WIB
Herman / HE

Jakarta, Beritasatu.com - Kasus kecelakaan hingga menyebabkan mobil terbakar belakangan ini sering terjadi. Kasus terbaru terjadi pada Senin (8/4/2024) di ruas Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.

Kecelakaan tersebut melibatkan tiga kendaraan, yaitu Gran Max, bus Primajasa, dan Daihatsu Terios. 12 penumpang di dalam Daihatsu Gran Max meninggal dunia setelah kecelakaan itu menyebabkan mobil terbakar.

Dilansir dari Howstuffworks, Selasa (9/4/2024), tabrakan mobil memang memiliki potensi untuk menyebabkan kebakaran, tergantung pada seberapa parah dampaknya.

Meskipun sebagian besar zona crumple pada kendaraan telah dirancang dengan baik untuk menyerap energi dari benturan dan melindungi bagian dalam yang sensitif seperti mesin, baterai, dan tangki bahan bakar, tetapi benturan yang kuat dapat mengakibatkan kebocoran cairan dan tumpahan, serta bisa memicu terjadinya kebakaran.

Tangki bahan bakar dan jalur bahan bakar di dalam kendaraan membawa cairan yang mudah terbakar. Gasolin dan minyak ditujukan untuk tetap berada dalam jalur yang aman saat disimpan atau digunakan oleh kendaraan. Namun, kebocoran cairan ini dapat terjadi akibat benturan keras, keausan, atau cacat desain, sehingga meningkatkan risiko kebakaran atau ledakan yang serius.

Karena sulit bagi penumpang untuk menilai kerusakan kendaraan setelah kecelakaan, ancaman kebakaran mungkin tidak terdeteksi secara langsung. Karenanya, langkah paling penting adalah meninggalkan kendaraan yang terlibat kecelakaan secepat mungkin untuk mencegah risiko yang lebih buruk.

Simak berita dan artikel lainnya di
Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp