Ruko di Mampang yang Terbakar Tidak Miliki Pintu Darurat
Selasa, 23 April 2024 | 13:44 WIB
Antara / CAH
Sejumlah petugas saat akan melakukan oleh TKP kebakaran ruko pembuat bingkai di Mampang Prapatan di Jakarta, Senin, 22 April 2024. (Antara/Antara)
Jakarta, Beritasatu.com - Polres Metro Jakarta Selatan mengungkapkan bahwa rumah toko (ruko) di Mampang yang terbakar dan mengakibatkan tujuh orang meninggal pada Kamis malam (18/4/2024) tidak dilengkapi dengan pintu darurat.
"Waktu kami melakukan pemeriksaan, tidak ada pintu keluar darurat. Jadi, pintu masuk dan keluarnya hanya terletak di depan bangunan," ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi, di Jakarta, Selasa (23/4/2024) dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan bahwa bangunan yang terbakar tersebut memiliki lima lantai, dan pintu akses masuk dan keluar hanya ada pada pintu utama di bagian depan.
Dengan hanya satu pintu keluar, Yossi menyatakan bahwa evakuasi saat kebakaran pada Kamis (18/4/2024) malam menjadi sangat sulit, terutama karena titik api bermula di lantai bawah dan cepat membesar.
"Karena itu, para penghuni tidak dapat menyelamatkan diri dan ketika ditemukan, tujuh mayat korban berada dalam satu area. Ruko ini, menurut informasi, berfungsi sebagai tempat kerja dan juga sebagai tempat tinggal," katanya.
Di sisi lain, Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol David Yunior Kanitero, menyatakan bahwa pihaknya telah memantau beberapa gedung di daerahnya pasca-kejadian dan mendorong penggunaan pintu darurat.
"Ini adalah pelajaran berharga untuk kita semua, pentingnya memiliki pintu darurat di setiap bangunan. Kami mengimbau agar ini menjadi perhatian utama," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah mengambil sejumlah sampel dari lokasi ruko pembuat bingkai di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang mengalami kebakaran dan menewaskan tujuh orang.
"Tim Puslabfor Mabes Polri telah mengambil beberapa sampel atau barang bukti," ungkap Kompol Yossi.
Menurutnya, tim penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan sedang melakukan penyelidikan atas penyebab kebakaran tersebut dengan bantuan dari Puslabfor Polri.
Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), tim mengambil sejumlah sampel seperti arang sisa kebakaran, gerinda, dan sisa cairan dari lokasi kejadian.
"Kami juga menemukan gerinda di ruang bawah tanah, yang berdasarkan keterangan saksi pada saat kejadian, ada aktivitas pemotongan atau penggergajian kayu," tutup Yossi.
Simak berita dan artikel lainnya di
Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Bagikan
Komentar
Posting Komentar