Direktur CIA Hadiri Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas
--
Para perunding Hamas tiba di Kairo, Mesir pada Sabtu (4/5) untuk melakukan pembicaraan intensif mengenai kemungkinan gencatan senjata di Gaza.
Mengutip Reuters, salah satu orang yang ikut hadir di Kairo untuk ikut serta dalam perundingan itu adalah Direktur CIA William Burns. Ia sudah berada di Kairo sejak Jumat (3/5) kemarin.
Ia hadir untuk melakukan diplomasi tak langsung dalam pembicaraan tersebut. CIA menolak mengomentari keberadaan Burns dalam perundingan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu saluran TV Al-Qahera News yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir menyebut selain Burns, delegasi Hamas juga sudah tiba di Kairo.
Mereka tiba dari markas besar gerakan Islam Palestina di Qatar.
Salah seorang sumber keamanan Mesir mengatakan sejauh ini perundingan sudah menghasilkan perkembangan. Meskipun demikian, hasilnya kemungkinan berbeda dari harapan karena masih ada beberapa isu yang dibahas.
"Hasilnya hari ini akan berbeda. Kami telah mencapai kesepakatan mengenai banyak hal, dan masih ada beberapa hal yang tersisa," kata salah satu sumber keamanan Mesir seperti dikutip dari Reuters.
Seorang pejabat Palestina yang mengetahui upaya mediasi tersebut menyuarakan optimismenya atas perundingan tersebut.
"Keadaannya terlihat lebih baik saat ini tetapi apakah kesepakatan akan tercapai tergantung pada apakah Israel telah menawarkan apa yang diperlukan agar hal itu terwujud," kata pejabat tersebut.
Israel dengan Hamas tengah bernegoisasi untuk menyelesaikan sengketa berdarah yang terjadi di antara mereka berdua dalam beberapa bulan belakangan ini.
Media Lebanon Al Mayadeen mengklaim negosiasi antara Israel dengan Hamas yang berlangsung selama beberapa waktu terakhir telah menyepakati negosiasi pertukaran sandera hingga gencatan senjata.
Kedua pihak dikabarkan sepakat untuk melakukan pertukaran sandera, baik bagi yang sudah mati maupun yang masih hidup.
Al Mayadeen melaporkan bahwa kesepakatan akan berlangsung selama lebih dari 30 hari.
Pada tahap pertama yang Hamas sepakati, tentara Israel yang menduduki wilayah Gaza utara harus mundur ke arah timur dan menjauh dari area padat penduduk.
Sejumlah pesawat Israel yang kerap mengintai juga dilarang untuk terbang di atas Jalur Gaza selama delapan jam setiap hari. Terlebih, saat masa pertukaran sandera pesawat tersebut justru dilarang selama 10 jam.
Lalu, pasukan Israel akan diperintahkan untuk mundur ke arah timur seraya dengan melepaskan sandera perempuan. Penarikan pasukan tersebut juga diharapkan agar bantuan kemanusiaan dapat masuk lebih jauh ke pemukiman.
Setelah sepertiga sandera Israel dilepaskan, pasukan tentara harus mundur dari Jalur Gaza tengah ke daerah dekat perbatasan.
Sejumlah operasi militer yang masih berlangsung juga dihentikan sementara selama masa pertukaran sandera.
(agt)
Komentar
Posting Komentar