Pilihan

Gelombang Panas Hantam Indonesia di Bulan Mei, Ini Penjelasan BMKG - BeritaSatu

 

Gelombang Panas Hantam Indonesia di Bulan Mei, Ini Penjelasan BMKG

Jakarta, Beritasatu.com – Beredar isu Indonesia dihantam heatwave alias gelombang panas di bulan Mei ini. Diketahui sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara mengalami cuaca panas ekstrem, dengan kekeringan dan tidak ada hujan turun. 

ADVERTISEMENT

Suhu panas tinggi telah melanda Vietnam hingga 45 derajat celsius, Thailand hingga 44,6 derajat celsius, Laos 42 derajat celsius, Vietnam 42 derajat celsius, dan Filipina 37 derajat celsius. 

Isu yang beredar menyatakan, suhu panas di Indonesia saat diterjang gelombang panas bakal mencapai 33 derajat celsius, dan Singapura hingga 36 derajat celsius. 

Benarkah suhu panas yang terjadi di Tanah Air disebabkan gelombang panas? Menurut Wakil Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, kenaikan suhu yang melanda beberapa kota di Indonesia bukan merupakan bagian dari gelombang panas yang saat ini melanda sebagian besar kawasan Asia Tenggara.

Guswanto mengatakan, meski kenaikan suhu di sejumlah kota di Indonesia terjadi secara konsisten selama lima hari terakhir, tetapi hal tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai gelombang panas. Sebab, ciri-cirinya tidak memenuhi persyaratan sebagai gelombang panas.

"Jika ditinjau secara karakteristik fenomena, ataupun secara indikator statistik pengamatan suhu kita tidak termasuk ke dalam kategori heatwave," kata Guswanto.

Menurutnya, secara karakteristik, suhu panas terik harian yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari.

BMKG menilai hal demikian itu merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Potensi suhu panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Para ahli mengatakan perubahan iklim menyebabkan gelombang panas lebih sering terjadi, lebih intens, dan berlangsung lebih lama. Fenomena cuaca El Nino juga berperan membawa lebih banyak panas ke kawasan Asia pada tahun ini.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek