HP Dijual Ibu demi Penuhi Kebutuhan, Bocah di Cirebon Depresi - detk - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

HP Dijual Ibu demi Penuhi Kebutuhan, Bocah di Cirebon Depresi - detk

Share This

 

HP Dijual Ibu demi Penuhi Kebutuhan, Bocah di Cirebon Depresi

Tim detikJabar

Jogja - Seorang bocah berusia 13 tahun di Cirebon, Jawa Barat, mengalami depresi. Usut punya usut, handphone miliknya dijual ibunya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Siti Anita (48), ibu dari bocah berinisial A itu mengungkapkan, dirinya terpaksa menjual ponsel putranya karena dia harus menutup kebutuhan harian.

Warga Kecamatan Kesambi itu mengatakan, ia tidak lagi menerima nafkah dari suami selama 8 bulan lamanya. Dilansir detikJabar Selasa (14/5/2024), nafkah tersebut tidak diberikan suami Siti saat masih bekerja di luar kota.

"Awalnya sih setelah hp punya A saya jual untuk kebutuhan sehari-hari. Waktu itu kan suami nggak ngirim uang 8 bulan waktu kerja di luar kota," ungkapnya, Senin (13/5).

Setelah ia memutuskan menjual HP A, kondisi anaknya mulai berubah. Sulung dari tiga bersaudara itu sering melamun dan emosinya sudah tidak terkontrol.

"Setelah itu A emosinya nggak ke kontrol sering ngamuk-ngamuk lemparin barang," ungkapnya.

Melihat kondisi buah hatinya memilukan, Anita berinisiatif melakukan ruqyah. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil.

Anita lantas mencoba membawa putranya berobat secara medis. Dari pemeriksaan diketahui A menderita depresi.

Hingga kini, kondisi A tidak kunjung membaik karena Anita mengaku dia terbentur ekonomi untuk membawa buah hatinya berobat secara rutin.

"Karena kondisi ekonomi saya kurang mampu dan memang butuh biaya yang nggak sedikit, meskipun punya BPJS hanya terhalang untuk akomodasi dan membutuhkan bantuan orang untuk mengantar karena anak suka ngamuk saat diajak berobat," ungkapnya.

Anita melanjutkan, gejala anaknya menderita depresi mulai muncul setahun lalu, tepatnya ketika A duduk di Kelas 6 SD. Saat itu, A sering mengamuk ketika belajar di kelas yang membuat Anita mengambil keputusan supaya anaknya berhenti sekolah.

"Gejalanya muncul pas A kelas 6 SD, jadi waktu itu di kelas suka gebrak meja dan buat teman-temannya takut. Jadi saya putuskan berhenti sekolah sampai sekarang," tuturnya.

Bahkan, A disebut sempat menghilang. "Dia juga sempat hilang dan ditemui di Kuningan setelah saya share di Facebook," tambahnya.

Anita berharap kondisi anaknya ingin segera normal kembali dan bisa menempuh pendidikan setelah satu tahun berhenti sekolah. "Harapan ingin anak kembali normal dan bisa sekolah lagi," pungkasnya.

Simak Video "Temui Hotman Paris, Ibu Vina Cirebon Tak Kuasa Tahan Tangis"

(apu/ahr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages