Pernyataan Lengkap Polisi soal Perkembangan Kasus Vina Cirebon - CNN Indonesia - Opsiin

Informasi Pilihanku

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Pernyataan Lengkap Polisi soal Perkembangan Kasus Vina Cirebon - CNN Indonesia

Share This

Pernyataan Lengkap Polisi soal Perkembangan Kasus Vina Cirebon

Jakarta, CNN Indonesia

--

Pegi Setiawan alias Perong, salah satu DPO dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky di Cirebon ditangkap Ditreskrimum Polda Jabar, pada Selasa (21/5).

Polda Jabar membeberkan perkembangan penyelidikan kasus Vina usai penangkapan Pegi.

CNNIndonesia.com telah merangkum sejumlah pernyataan Polda Jabar terkait perkembangan kasus pembunuhan disertai pemerkosaan yang terjadi 2016 silam.

Identitas Pegi alias Perong

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan Pegi ditangkap di Bandung. Selama di Bandung Pegi bekerja sebagai tukang bangunan.

"Jadi Pegi yang kita DPO informasi terakhir yang kami dapatkan bekerja sebagai buruh bangunan di Bandung," kata Jules, Rabu (22/5).

Jules mengatakan Pegi selama menjadi buronan kerap kerap berpindah tempat, sehingga menyulitkan petugas menangkapnya. Akhirnya Pegi ditangkap di wilayah Kopo, Kota Bandung. Selain berpindah tempat, kata Jules, Pegi juga sudah berganti nama menjadi Robi.

"Tersangka juga sudah berganti nama menjadi Robi. Namun polisi akhirnya berhasil melacak keberadaan tersangka saat bekerja menjadi kuli bangunan. Dia berganti nama. Panggilan di tempat kerja (kuli bangunan) mengaku bernama Robi," katanya.

Polisi sebut Pegi alias Perong otak pembunuhan Vina

Pegi diduga merupakan otak utama pembunuhan. Hal itu dikuatkan dengan hasil penyelidikan yang mengungkap awal keributan pembunuhan Vina dan Eky diawali inisiatif dari Pegi.

"Jadi memang PS merupakan otak pelaku, ketika mereka kumpul-kumpul sesama geng motor mereka di Moonraker, ada Geng XTC yang lewat di jalan itu, mereka lempari dengan batu, itu yang terjadi. Nah pada saat kejadian PS mengajak yang lain untuk mengejar korban. Yang dia sampaikan 'saya ada masalah dengan itu, kejar'," kata Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, di Polda Jabar, Minggu (26/5).

Kemudian Pegi dan salah seorang terpidana, mengejar Vina dan Rizky. Keduanya berhasil memberhentikan kendaraan yang ditumpangi Vina dan Rizky.

"Kemudian dikejar berdua sampai dengan di jembatan layang dipukul korban sampai jatuh kemudian dibawa korban ini satu motor dengan tersangka lain, korban Eky dan Vina satu motor dibawa ke kebun kosong, baru yang lainnya ramai-ramai mengikuti,"katanya.

Saat itu, Vina dan Rizky langsung menjadi sasaran oleh Pegi. Dan pada saat itu juga, Vina disetubuhi oleh Pegi dan diikuti para pelaku lainnya.

"Jadi menurut keterangan salah satu pelaku juga bahwa yang melakukan persetubuhan terhadap Vina yang masih di bawah umur, pada saat dalam kondisi pingsan yang melakukan persetubuhan pertama adalah PS, kemudian diikuti oleh tersangka lainnya kecuali yang di bawah umur tidak ikut melakukan persetubuhan," katanya.

Jejak persembunyian Pegi selama buron 8 tahun

Usai kejadian, Pegi disebut melarikan diri ke luar kota. Pegi saat itu kabur ke Katapang, Soreang, Kabupaten Bandung, untuk tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya.

"Di sana dia tinggal satu kos bersama ayah kandung dan ibu tirinya. Namun, PS tidak mengenalkan diri sebagai anak kandung dari ayahnya. Di sana dia mengaku sebagai keponakan ayahnya, demikian juga bapaknya mengenalkan ke pemilik kos bahwa PS adalah keponakannya. Hal ini dikuatkan keterangan pemilik kos yang sudah kami minta keterangan," kata Surawan.

Saat tinggal bersama ayah kandungnya, Pegi pun mengganti namanya menjadi Robi. Warga sekitar pun mengenalnya sebagai Robi, bukan Pegi.

Pegi selama pelariannya bekerja sebagai buruh bangunan. Pekerjaan itu diberikan oleh ayahnya yang merupakan mandor proyek-proyek bangunan.

"Selama pelariannya dia pernah tahun 2019 balik ke Cirebon, kemudian balik lagi bekerja, kemudian balik ke Cirebon lagi, begitu terus, karena memang dia sering mencari pekerjaan di luar dengan pengalamannya sebagai pegawai kuli bangunan," ujar Surawan.

Kendala lainnya yang menyulitkan polisi menemukan Pegi yakni tidak ada satupun pelaku lain (terpidana lain) yang berani menerangkan bahwa Pegi turut terlibat. Bahkan saat ditunjukkan sosok Pegi, para terpidana tersebut juga tidak mengakuinya.

"Padahal mereka tinggal di satu lingkungan bahkan ada teman sekolah atau teman bermain. Jadi, kenapa kesulitan kami selama ini seperti itu, karena memang saksi yang berani menerangkan itu belum ada. Akhirnya kami ajak bicara para tersangka yang sudah vonis dari hati ke hati, mereka menerangkan bahwa PS adalah ini orangnya. Sehingga kami mudah untuk melakukan pelacakan," tutur Surawan.


HALAMAN:

1 2

Circle layout, copyright www.cnnindonesia.com All 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here