PT Sepatu Bata Tutup Pabrik di Purwakarta, Berikut Sejarahnya - Regional Liputan6

 

PT Sepatu Bata Tutup Pabrik di Purwakarta, Berikut Sejarahnya - Regional Liputan6

Liputan6.com, Bandung - PT Sepatu Bata Tbk dikabarkan menutup pabrik sepatunya di daerah Purwakarta dan sekitar 200 orang lebih pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kabar tersebut dibagikan langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Didi Garnadi.

Didi Garnadi menyebutkan bahwa pihaknya sudah menerima informasi dari manajemen terkait kondisi perusahaan tersebut yang membuat pabriknya tutup. Diketahui, PT Sepatu Bata memutuskan gulung tikar karena sepi pesanan atau order.

Kemudian sebelum resmi ditutup sekitar Maret lalu pihak perusahaan sudah melaporkan perencanaan penghentian produksi pabriknya yang ada di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta.

Disebutkan, bahwa perusahaan ini mengalami kerugian akibat sepi order selama empat tahun terakhir. Sehingga, perusahaan melakukan PHK para karyawan secara bertahap dengan total kurang lebih 200 orang.

“Pada awal Mei 2024, kami menerima laporan terjadinya PHK, karena perusahaannya tutup,” ucapnya pada Minggu (5/5/2024) melansir dari Antara.

PT Sepatu Bata Tbk juga diketahui sudah melaporkan dan menyelesaikan seluruh hak-hak karyawannya yang di PHK sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sehingga pada awal Mei tahun ini perusahaan tersebut resmi ditutup.

“Pihak perusahaan telah melaporkan akan menyelesaikan seluruh hak-hak karyawannya yang di PHK, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Didi Garnadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Sejarah PT Sepatu Bata

PT Sepatu Bata Tbk merupakan perusahaan yang dikenal sebagai produsen sepatu legendaris dan ternama BATA. Melansir dari situs resminya perusahaan ini didirikan oleh Tomas, Anna, dan Antonin Bata pada 21 September 1894 di Zlin, Republik Ceko.

Diketahui ketiga bersaudara tersebut merupakan generasi kedelapan dari keluarga Bata yang memiliki bisni sepatu selama turun menurun. Sebelumnya keluarga ini hanya memiliki bisnis berbentuk bengkel tradisional yang dijalankan oleh satu orang saja.

Kemudian ketiga bersaudara tersebut menggantikan bisnis tradisionalnya dan memulai perusahaannya dengan mempekerjakan 10 orang. Pada tahun 1897, perusahaannya mulai menggunakan mesin yang modern.

Mesin tersebut dijalankan oleh uap dan menjadi perusahaan sepatu massal pertama di benua Eropa. Dua tahun kemudian toko Bata pertama dibuka di Zlin, Republik Ceko dan enam tahun kemudian produksinya meningkat hingga mencapai 2.200 pasang sepatu setiap harinya.

Memperluas pasar ke berbagai negara

Setelah sukses dan menjadi perusahaan produsen alas kaki terbesar di Eropa pada masa tersebut Bata kemudian melakukan ekspansi ke berbagai negara. Mulai dari negara Eropa, Asia, hingga Amerika di sekitar tahun 1930 an.

Perusahaannya bahkan menggunakan nama perusahaan yang berbeda-beda di negara tersebut contohnya Cali-Bata di Jawa (kala itu masih Hindia-Belanda), Bataville di Prancis, Batawa di Kanada, Batanagar di India, dan lain-lain.

Delapan tahun kemudian Bata sudah memiliki perusahaan di lebih dari 30 negara dan mempunyai 5.300 toko di seluruh dunia. Bahkan produk sepatunya terjual hingga 60 juta pasang sepatu per tahun.

Nama sepatu Bata juga semakin terkenal setelah digunakan oleh sosok atlet dan artis ternama dunia. Misalnya, Kurt Cobain, John Goodman, Robin Williams dan sosok lainnya yang populer pada saat itu.

Perusahaannya juga diakui oleh Guinness World Records sebagai produsen dan pengecer sepatu terbesar di dunia pada tahun 2024.

Sejarah Sepatu Bata di Indonesia

Beberapa masyarakat Indonesia mungkin awalnya menduga merek sepatu ini merupakan brand milik lokal karena sepatunya sudah masuk ke Indonesia cukup lama. Diketahui sepatu ini sudah masuk ke Indonesia sejak 1931.

Saat itu sepatu Bata melakukan kerjasama dengan perusahaan importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok, Jakarta bernama Netherlandsch-Indisch (NV). Senam tahun kemudian Tomas Bata mendirikan pabrik sepatu Batanya pertama di Indonesia.

Diketahui pabrik sepatu tersebut pertama kali berdiri di Jl. Kalibata Raya, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Kemudian pada 24 Maret 1982 perusahaannya sudah terdaftar di Jakarta Stock Exchange atau sekarang dikenal dengan BEI.

Sementara pabrik sepatunya di Purwakarta, Jawa Barat sudah selesai berdiri sejak tahun 1994. Kemudian pada tahun 2004 perusahaan Bata mendapatkan izin mengimpor dan mendistribusikan barang yang diimpor.

Melalui sejarah panjangnya sepatu Bata menjadi merek yang banyak digunakan masyarakat Indonesia sehingga jadi produk yang cukup legendaris. Terutama terkenal sebagai sepatu sekolah karena memiliki tagline tersendiri yaitu “Back to School”.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Baca Juga

Komentar