Pilihan

Biden Permudah Jalur 'Naturalisasi' Bagi Imigran yang Nikahi Warga AS

 

Biden Permudah Jalur 'Naturalisasi' Bagi Imigran yang Nikahi Warga AS

Rabu, 19 Jun 2024 04:55 WIB

Presiden Joe Biden melonggarkan aturan bagi imigran yang menikah dengan warga AS, beserta keturunannya jika ingin mendapat kewarganegaraan AS. (AFP/Drew Angerer)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan jalur baru mendapatkan status kewarganegaraan bagi imigran yang berpasangan dengan warga AS pada Selasa (18/6).

Dilaporkan AFP, program 'naturalisasi' ini akan terbuka bagi sekitar 500 ribu pasangan yang telah tinggal di AS minimal 10 tahun per 17 Juni 2024.

Sekitar 50 ribu anak berusia di bawah usia 21 tahun yang orang tuanya berkewarganegaraan AS juga memenuhi syarat untuk mendapat status kewarganegaraan.

Program baru ini memungkinkan pasangan dan anak-anak imigran untuk mengajukan permohonan izin tinggal permanen tanpa meninggalkan AS, sehingga menghilangkan kemungkinan proses yang panjang dan perpisahan keluarga.

Namun, orang yang dianggap sebagai ancaman keamanan publik atau yang memiliki riwayat kriminal yang didiskualifikasi tidak akan memenuhi syarat.

Penerapannya akan dilaksanakan dalam beberapa bulan mendatang dan kemungkinan besar penerima manfaatnya adalah warga Meksiko, kata pejabat senior pemerintahan Biden melalui telepon dengan wartawan.

Pelonggaran aturan imigrasi ini muncul jelang Pemilu Presiden (Pilpres) yang dilaksanakan November 2024.

Kebijakan Biden yang berasal dari Partai Demokrat tersebut sangat kontras dengan sikap Partai Republik, yang mengusung calon presiden Donald Trump yang berencana mendeportasi imigran.

Biden tengah mengincar periode kedua jabatan presiden pada Pilpres 2024. Program 'naturalisasi' Biden ini dapat memperkuat pesan kampanye bahwa ia mendukung sistem imigrasi yang lebih manusiawi, serta menunjukkan perbedaannya dengan Trump, yang telah lama memiliki sikap keras terhadap imigrasi legal dan ilegal.

Di sebuah acara di Gedung Putih, Biden sempat mengkritik Trump karena memisahkan keluarga migran di perbatasan AS-Meksiko. Biden menuding rivalnya itu menggunakan kata-kata yang menghasut mengenai imigran di AS secara ilegal, termasuk komentar bahwa imigran 'meracuni darah negara kita'.

"Sulit dipercaya hal itu dikatakan. Namun, ia sebenarnya mengatakannya dengan lantang. Dan itu keterlaluan," kata Biden.

"Saya tidak tertarik bermain politik terkait perbatasan atau imigrasi. Saya tertarik untuk memperbaikinya," imbuhnya.

Juru bicara kampanye Trump, Karoline Leavitt, menyebut program baru Biden sebagai 'amnesti yang akan mengundang imigran ilegal.

Trump telah menyoroti kejahatan yang dilakukan oleh imigran. Ia berulang kali berjanji akan mendeportasi jutaan orang jika terpilih lagi.

Lebih dari separuh pemilih AS mendukung deportasi seluruh atau sebagian besar imigran di AS secara ilegal, menurut jajak pendapat Reuters.

Pada saat yang sama, jajak pendapat terpisah yang dilakukan oleh kelompok advokasi Immigration Hub menemukan bahwa 71 persen pemilih di tujuh negara bagian yang menjadi medan pertempuran pemilu mendukung izin tinggal pasangan di AS secara ilegal selama lebih dari lima tahun.

(pta/pta)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek