Dimanfaatkan Hamas, Rudal Kiriman AS Jadi Petaka bagi Israel, 4 Tentara IDF Tewas Dijebak - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWS.COM - Senjata kiriman Amerika Serikat (AS) yang dikirimkan kepada Israel justru menjadi petaka bagi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang kini menyerang Jalur Gaza.
Peristiwa ini berawal dari rudal jet tempur F-16 yang ditembakkan oleh Israel gagal meledak.
Brigade Al-Quds Hamas kemudian mengambil rudal itu dan memanfaatkannya untuk menyerang Israel.
Rudal tersebut digunakan dalam jebakan yang dipasang oleh Al-Qassam.
"Kami melenyapkan pasukan Zionis yang kami pancing masuk ke dalam sebuah gedung yang mempunyai mulut terowongan, yang dipasangi jebakan dengan bom berdaya ledak tinggi," kata Al-Qassam melalui kanal Telegram pada hari Jumat, (28/6/2024).
"Dan kami memasang jebakan di gedung itu dengan rudal F-16 yang ditembakkan musuh ke arah warga sipil. Rudal itu tidak meledak. Insinyur kami bekerja untuk menggunakannya kembali, mengaktifkannya, dan meledakkannya," katanya menambahkan.
Dikutip dari Al Jazeera, peristiwa itu terjadi di Distrik Shujayea di Kota Gaza.
Jebakan itu dilaporkan merenggut nyawa empat tentara Israel dan melukai lima lainnya.
Brigade Al-Qassam Hamas mengatakan para pejuangnya juga terlibat dalam pertempuran sengit dalam serangan yang menggunakan roket antitank dan senjata api kecil.
Menurut Institut Kajian Perang (ISW) dan Proyek Ancaman Kritis (CTP), para pejuang Palestina telah melancarkan setidaknya 24 serangan terhadap pasukan Israel yang mulai bergerak ke Shujayea pada hari Kamis.
Jumlah serangan itu termasuk banyak. Adapun serangan terbanyak Hamas terjadi ketika Israel menyerbu Jabalia pada bulan Mei lalu, yakni sebanyak 33 serangan dalam 24 jam.
Baca juga: Bentrokan Sengit Al-Qassam vs. IDF di Shejaiya, 4 Tentara Zionis Tewas, Lainnya Terluka
Puluhan ribu mengungsi
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric menyebut serangan Israel di Shujaeya memaksa puluhan ribu warga di sana mengungsi.
Laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperkirakan ada 60.000 hingga 80.000 warga di timur dan timur laut Kota Gaza yang lari menyelamatkan diri karena serangan Israel di kota itu.
Warga Palestina meninggalkan kawasan itu dengan berjalan kaki sambil membawa sedikit barang berharga mereka.
Mereka melewati jalanan yang dipenuhu oleh puing-puing bangunan di tengah kondisi cuaca terik.
Di samping itu, OCHA mengatakan pada hari Senin hingga Kamis pekan ini ada 139 warga Palestina yang dilaporkan tewas dan 331 lainnya yang terluka dalam serangan-serangan Israel di Jalur Gaza.
Sementara itu, Al Jazeera menyebut serangan Israel di area al-Mawasi di Gaza selatan membuat 5.000 warga Palestina mengungsi dan memunculkan banyak korban jiwa.
Dilaporkan ada 6 orang, termasuk 4 anak, yang tewas karena serangan Israel semalam.
Ada pula laporan korban jiwa karena serangan Israel di kamp pengungsi Maghazi.
Badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina menyebut warga Gaza kini terpaksa tinggal di bangunan-bangunan yang telah dibom dan tenda pengungsian.
Setidaknya 37.756 warga Gaza telah tewas dan 86.429 lainnya terluka sejak perang di Gaza meletus.
Baca juga: IDF Mengaku Temukan Papan Game Ular Tangga Versi Hamas, Diduga Berisi Target di Israel
Serangan pejuang Palestina
ISW dan CTP melaporkan bahwa pejuang Palestina pada hari Jumat juga melancarkan serangan dengan granat terhadap pasukan Israel dan pos militer di selatan Kota Gaza.
Di Kota Rafah, Hamas dan Brigade Al-Aqsa Martyr melancarkan serangan roket dan mortir terhadap pasukan Israel di kota itu.
Kemudian, sniper Hamas membunuh seorang tentara Israel di Rafah bagian timur.
(Tribunnews/Febri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar