Pengadilan Tinggi Israel Paksa Yahudi Ultra Ortodoks Berperang – Jernih

 

Pengadilan Tinggi Israel Paksa Yahudi Ultra Ortodoks Berperang – Jernih

  • Keputusan ini akan membuat tidak ada lagi Yahudi Heredim menghindari wajib militer.
  • Israel akan punya tambahan 60 ribu serdadu untuk perang jangka panjng di Gaza dan perbatasan Lebanon.

JERNIH — Panel sembilan hakim Pengadilan Tinggi Israel, Selasa 25 Juni, sepakat memutuskan Yahudi Heredi wajib militer, menghentikan semua subsidi dan alokasi dana untuk lembaga yang tidak mematuhi keputusan.

Jerusalem Post memberitakan Mahkamah Agung akan segera mengeluarkan penetapan, yang membuat Yahudi Heredim tidak bisa mengelak dan menggelar aksi protes menolak wajib militer.

Selama ini Heredim terus-menerus melakukan protes atas keputusan pemerintah pendudukan memberlakukan wajib militer kepada semua warga Yahudi. Parubahan drastis dalam suasana politik di Israel dapat diantisipasi, bahkan mengarah pada pemilihan umum baru.

Beberapa pemungutan suara sebelumnya terjadi di tengah suasana panas wacana publik dan hukum seputar isu pengecualian menyeluruh bagi Yahudi Ortodoks terlibat wajib militer. Saat yang sama Pengadilan Tinggi meninjau sejumlah petisi yang mendesak Heredi segera menjalani wajib militer.

Selama sekian dekade pria Yahudi ultra-Ortodoks menghindari wajib militer dengan mendaftar di Yeshivas untuk mempelajari Taurat dan mendapatkan penangguhan dinas satu tahun berulang kali hingga mencapai usia pengecualian.

Tahun 2017, Pengadilan Tinggi memutuskan pengecualian massal itu ilegal dan diskriminatif. Pemerintah pendudukan Israel berikutnya telah berusaha namun tidak berhasil membuat undang-undang untuk mengatasi masalah ini. Berulang kali pula terjadi penundaan keputusan pengadilan.

Belum ada respon dari petinggi Yahudi Heredim. Sebelumnya, Yitzhak Yosef — kelapa rabbi Sephardic Israel — mengancam akan angkat kaki massal dari Israel jika wajib militer diberlakukan.

“Kami akan membeli tiket keluar dari Israel, dan tidak ada yang bisa memaksa kami masuk tentara,” kata Rabi Yosef saat itu.

Kini, apakah Rabbi Yosef akan memenuhi ancamannya, mengajak seluruh Yahudi Heredim — terutama dari Shepardic Israel — meninggalkan negaranya.

Baca Juga

Komentar