PM Belanda Mark Rutte Bakal Pimpin NATO, Gantikan Stoltenberg - inews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

PM Belanda Mark Rutte Bakal Pimpin NATO, Gantikan Stoltenberg - inews

Share This

 

PM Belanda Mark Rutte Bakal Pimpin NATO, Gantikan Stoltenberg

AMSTERDAM, iNews.id – Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, hampir dipastikan menjadi sekretaris jenderal Organisasi Pakta Atlantik Utara alias NATO untuk periode berikutnya. Dia berhasil mengamankan jabatan pemimpin aliansi militer itu setelah penantang tunggalnya, yakni Presiden Rumania Klaus Iohannis, menarik diri dari pencalonannya.

Masa jabatan Rutte sebagai kepala pemerintahan di negeri kincir angin akan segera berakhir. Setelah ini, politikus veteran berusia 57 tahun tersebut diperkirakan bakal ditunjuk secara resmi oleh 32 negara anggota NATO dalam beberapa hari mendatang. Dia akan mengambil alih jabatan tersebut ketika masa jabatan Jens Stoltenberg, sekjen NATO saat ini berakhir pada 1 Oktober nanti.

Rutte adalah pendukung setia Ukraina.  Setelah koalisi pemerintahannya di Belanda runtuh, dia dengan cepat meraih dukungan untuk menjadi kandidat sekjen NATO dari negara-negara kelas berat seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman.

Namun, dia harus menggunakan semua keterampilan diplomatik yang diperoleh selama hampir 14 tahun memimpin Belanda untuk melunakkan hati Turki dan Hongaria—yang menunjukkan reaksi dingin atas wacana pencalonannya. Seperti diketahui, untuk menjadi sekjen NATO, seorang kandidat mesti mendapatkan dukungan dari seluruh negara anggota aliansi tersebut.

Rutte pun akhirnya mampu mengatasi keengganan Turki dengan kunjungan ke Istanbul pada April lalu. Dia juga berhasil menandatangani kesepakatan dengan PM Hongaria Viktor Orban pada pertemuan puncak Uni Eropa pekan ini.

Masalah terakhir justru muncul dari Rumania. Ketika Iohannis juga berminat untuk mencalonkan diri sebagai sekjen NATO. Namun secara mengejutkan, Dewan Keamanan Tertinggi Rumania pada Kamis (20/6/2024) kemarin mengumumkan bahwa Iohannis secara resmi mundur dari pencalonan itu dan Bucharest pun mendukung Rutte.

Kemenangan Rutte dalam perebutan kursi pemimpin NATO muncul di tengah situasi yang berbahaya bagi para sekutu Barat. Tantangan yang bakal dia hadapi bukan saja perang Rusia di Ukraina yang makin berlarut-larut. Akan tetapi, ada potensi terpilihanya kembali Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat pada November nanti.

Seperti diketahui, sikap Trump terhadap NATO sangatlah dingin. Politikus Partai Republik itu pernah mengungkapkan pandangan sinisnya terhadap alinasi itu secara terang-terangan. Pada Januari lalu, Trump mengaku tidak percaya para sekutu di NATO bakal melindungi AS jika diserang musuh.

Di lain waktu, presiden ke-45 AS itu juga mengatakan tidak akan melindungi anggota NATO yang enggan menaikkan belanja militer mereka. Bahkan, dia mengaku tak akan segan meminta Rusia untuk melakukan apa saja terhadap anggota NATO yang semacam itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages