SpaceX Kemungkinan Jemput Dua Astronot Boeing Starliner yang Terkatung-katung di Luar Angkasa – Jernih

 

SpaceX Kemungkinan Jemput Dua Astronot Boeing Starliner yang Terkatung-katung di Luar Angkasa – Jernih

  • Michael Lembeck, konsultan kedirgantaan Boeing, mengesampingkan kemungkinan SpaceX menjemput dua astronot itu.
  • Boeing telah kehilangan reputasi akibat insiden kebocoran helium yang berlarut-larut.

JERNIH — SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, kemungkinan akan diminta menyelamatkan Butch Wilmore dan Suni Williams, dua astronot AS yang terkatung-katung di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akibat Boeing Starliner — modul luar angkasa yang membawa keduanya — mengalami kebocoran helium tak teratasi.

Wilmore dan Williams berangkat ke ISS, 5 Juni lalu dan dijadwalkan berada di luar angkasa sembilan hari. Namun, kepulangan mereka tertunda beberapa kali akibat kebocoran helium yang dialami Boeing Starliner.

NASA masih berusaha mengatasi masalah ini, tapi tidak ada jaminan Wilmore dan Williams bisa pulang sebelum 1 Juli.

SpaceX adalah pesaing Boeing di luar angkasa. Jika NASA meminta SpaceX menjemput Wilmore dan Williams, Boeing akan terpukul hebat. Boeing menandatangani kontrak 4,5 miliar dolar dengan NASA untuk membangun Starliner. Terjadi pembengkakan biaya 1,5 miliar dolar, tapi hasilnya mengecewakan.

Sejauh ini NASA dan Boeing menegaskan tidak perlu orang lain untuk membawa dua astronot itu. Starliner masih bisa diperbaiki dan Crew Dragon, modul luar angkasa milik SpaceX, tidak diperlukan.

Namun, NASA akan mempertimbangkan menggunakan Crew Dragon karena modul ini mampu membawa empat astronot, plus penumpang tambahan dalam keadaan darurat.

SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar soal kemungkinan ini. Michael Lembeck, profesor teknik kedirgantaraan di Universita Illinois Urbana-Champaign yang menjabat konsultan divisi penerbangan luar angksa Boeing, mengatakan Starliner kemungkinan masih akan menjadi wahana perjalanan pulang Wilmore dan Williams.

“Saat ini, menurut saya, kebutuhan SpaceX untuk mengambil tindakan sangat rendah,” katanya. “Kita harus melihat masalah besar yang muncul di kemudian hari untuk menjamin reaksi itu.”

Kapsul Boeing Starliner kemugkinan akan kembali ke Bumi, tapi modul layanan — yang menyimpan mesin, bahan bakar, dan tangki helium — tidak akan kembali ke Bumi.

“Dengan sisa gas helium yang cukup, sebaiknya tim NASA dan Boeing meluangkan waktu untuk memastikan Starliner benar-benar siap untuk perjalanan pulang,” kata Katsuo Kurabayashi, profesor teknik kedirgantaraan di Universitas New York, kepada New York Post.

Terakhir kali astronot NASA butuh bantuan untuk kembali ke Bumi tejadai 2022, ketika kapsul Soyuz buatan Rusia yang membawa warga AS Frank Rubio mengalami kebocoran.

Akibatnya, Rubio yang dijadwalkan berada di luar angkasa selama enam bulan harus tinggal di ISS selama 371 hari, atau satu tahun lebih. Ia memecahkan rekor durasi misi luar angkasa bagi orang AS.

Baca Juga

Komentar