Donald Trump Ditembak, Paspampres AS Dinas Rahasia Kebobolan? - inews

 

Donald Trump Ditembak, Paspampres AS Dinas Rahasia Kebobolan?

WASHINGTON, iNews.id - Penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu pernyataan besar soal pengamanan. Presiden ke-45 AS itu ditembak saat kampanye Pilpres AS 2024 di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) pukul 18.15 waktu setempat.

Anggota parlemen dari Partai Republik mengatakan pihaknya segera melakukan penyelidikan untuk mengungkap bagaimana bisa pelaku mampu menghindari pemantauan agen Dinas Rahasia. Pelaku, diketahui pria 20 tahun warga setempat, naik atap sebuah gedung dekat lokasi Donald Trump kampanye lalu melepaskan beberapa tembakan.

Pelaku tak beraksi dari dalam area kampanye, melainkan beberapa ratus meter dari panggung. 

Ketua DPR AS dari Partai Republik Mike Johnson mengatakan, lembaganya akan meminta Direktur Dinas Rahasia Kimberly Cheatle serta pejabat terkait lainnya dari DHS (Departemen Keamanan Dalam Negeri) dan FBI hadir untuk dengar pendapat secepatnya.

Laporan BBC mengungkap, setidaknya seorang saksi mengatakan sudah berusaha memperingatkan polisi dan Dinas Rahasia, mengenai aktivitas seorang pria mencurigakan.

Saksi, Ben Maser (41), saat itu berada di luar area kampanye, saat melihat dua petugas sedang mencari seseorang. Pria yang bekerja sebagai tukang las itu turut membantu dengan memeriksa sekeliling area.

"Saya melihat pria itu di atap. Saya memberi tahu petugas bahwa dia ada di atas. Mereka pergi mencarinya," kata Maser.

Sementara itu para pendukung Trump mengecam Dinas Rahasia, pasukan pengawal kepresidenan AS yang bertanggung jawab melindungi Trump sebagai mantan presiden. 

“Bagaimana seorang penembak dengan senapan lengkap bisa merangkak ke atap paling dekat dengan calon presiden,” kata seorang aktivis konservatif, Jack Posobiec, di media sosial X.

Dinas Rahasia menyatakan telah memulai penyelidikan dan memberi pengarahan kepada Presiden Joe Biden. Mereka tak memberi penjelasan mengenai standar protokol pengawalannya.

Joseph LaSorsa, mantan agen Dinas Rahasia yang bertugas di unit pengawalan kepresidenan, mengatakan penembakan tersebut akan mengarah pada peninjauan kembali terhadap standar  pengamanan Trump. Hampir pasti ke depannya pengamanan Trump akan ditingkatkan seperti Presiden Joe Biden.

“Akan ada peninjauan intensif. Akan ada penataan kembali secara besar-besaran. Ini tidak boleh terjadi,” kata LaSorsa. 

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya