Erdogan Sebut Joe Biden Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza - Viva

 

Erdogan Sebut Joe Biden Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

Jumat, 12 Juli 2024 - 09:34 WIB

Washington – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan pemerintahannya diduga terlibat dalam kejahatan perang Israel dan pelanggaran hukum internasional dalam konflik Gaza. Ia juga menyerukan sanksi terhadap Israel.

Dalam sebuah wawancara dengan Newsweek selama KTT NATO di Washington, Erdogan mengatakan pembunuhan brutal Israel terhadap warga sipil, serangan terhadap rumah sakit, pusat bantuan dan tempat lain merupakan kejahatan perang.

"Namun, pemerintah AS mengabaikan pelanggaran-pelanggaran ini dan memberikan dukungan terbesar kepada Israel. Mereka melakukannya dan terlibat dalam pelanggaran-pelanggaran ini,” kata Erdogan, dikutip dari The Sundaily, Jumat, 12 Juli 2024.

"Pada saat ini, siapa yang akan menjatuhkan sanksi seperti apa terhadap Israel karena melanggar hukum internasional? Itu adalah pertanyaan sebenarnya dan tidak ada yang menjawabnya,” sambung Erdogan.

Israel secara konsisten menolak tuduhan kejahatan perang dalam pertempuran melawan kelompok militan Palestina Hamas di Jalur Gaza. Mereka juga membantah bahwa pihaknya sengaja menargetkan warga sipil.

Lebih dari 38.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah terbunuh sejak perang pecah pada 7 Oktober, menurut otoritas medis Gaza. Sekitar 1.200 warga Israel juga tewas dalam serangan lintas perbatasan Hamas yang memicu perang.

Turki, anggota NATO, mengecam serangan Israel di Gaza, menghentikan perdagangan dengannya, dan menyuarakan dukungan untuk Hamas.

Mereka telah berulang kali mengkritik negara-negara Barat karena mendukung Israel dan menyerukan agar Israel dihukum oleh pengadilan internasional.

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Presiden Turki Erdogan Menyerukan Dukungan dalam Upaya Perdamaian di Suriah

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menekankan pentingnya upaya perdamaian di negara Suriah dan mendesak semua pendukung perdamaian untuk mendukung seruan penting ini.

img_title

VIVA.co.id

15 Juli 2024

Baca Juga

Komentar