Israel Beri Kesempatan Terakhir bagi Hizbullah untuk Hindari Perang, Ungkap 1 Syarat

TEL AVIV, iNews.id - Israel berjanji membalas serangan terhadap Majdal Shams, kota di Dataran Tinggi Golan yang diduduki negara Yahudi itu. Militer Zionis pun bersiap menghadapi perang besar dengan kelompok Hizbullah Lebanon.
Namun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel menyatakan masih ada cara untuk menghindari perang, yakni Hibzullah harus menarik pasukannya dari perbatasan.
Juru Bicara Kemlu Israel Oren Marmorstein mengatakan, Hizbullah harus tunduk dengan hukum internasional.
"Satu-satunya cara agar dunia dapat mencegah perang skala penuh yang juga akan menghancurkan Lebanon adalah dengan memaksa Hizbullah melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan 1701. Sekarang adalah menit-menit terakhir untuk melakukannya secara diplomatis," kata Marmorstein, dalam pernyataan di media sosial X, Minggu (28/7/2024).
Pemimpin Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi saat meninjau lokasi serangan di Madjal Shams mengatakan, pihaknya meningkatkan kesiapannya untuk kemungkinan perang besar di utara.
"Kami bisa menyerang, bahkan dari jarak yang sangat jauh dari Israel. Akan ada lebih banyak tantangan. Kami akan meningkatkan kesiapan," kata Halevi, dikutip dari Al Jazeera.
"Tugas kami adalah memulangkan penduduk di utara dengan selamat ke rumah mereka, di seluruh wilayah utara, Galilea, dan Dataran Tinggi Golan," ujarnya, lagi.
Hizbullah membantah terlibat dalam serangan terhadap playground dan lapangan sepak bola yang menewaskan 12 orang dan melukai 35 lainnya itu. Meski demikian para pejabat Iseael tetap menuduh Hizbullah berada di balik serangan. Sebagai pembalasan Israel membombardir beberapa kota, bahkan hingga jauh ke dalam wilayah Lebanon, dengan dalih menghancurkan infrastruktur Hizbullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar