Kamala Harris Sebut Israel Punya Hak untuk Membela Diri terhadap Hezbollah, tapi. - Kompaa

 

Kamala Harris Sebut Israel Punya Hak untuk Membela Diri terhadap Hezbollah, tapi.

ATLANTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden AS Kamala Harris pada Selasa (30/7/2024) menyebut, Israel memiliki hak untuk membela diri setelah terjadi serangan yang menyasar target Hezbollah di Beirut selatan.

Tetapi, Harris juga menyerukan solusi diplomatik untuk mengurangi risiko konflik habis-habisan di perbatasan Libanon-Israel.

“Saya ingin menyampaikan apa yang terjadi selama beberapa jam terakhir ini di Timur Tengah, dan dengan sangat jelas bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri,” kata kandidat terkuat untuk calon presiden dari Partai Demokrat itu saat menuju ke sebuah rapat umum di Atlanta, Georgia.

Baca juga: Tak Lama Lagi, Kamala Harris Segera Tentukan Calon Wakilnya

Terpisah, Israel mengatakan, serangan Beirut selatan pada Selasa menargetkan seorang komandan Hezbollah yang bertanggung jawab atas tembakan roket yang menewaskan 12 anak-anak di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada akhir pekan lalu.

“Apa yang kita ketahui secara khusus adalah bahwa mereka (Israel) memiliki hak untuk membela diri terhadap organisasi teroris, yang mana persis seperti Hezbollah,” jelas Harris kepada wartawan.

“Namun, terlepas dari semua itu, kita masih harus mengupayakan solusi diplomatik untuk mengakhiri serangan-serangan ini, dan kami akan terus melakukan pekerjaan itu," tambahnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Menlu AS: Roket yang Serang Dataran Tinggi Golan Ditembakkan Hezbollah

Harris secara efektif terkunci sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk Pilpres AS 2024 setelah keputusan mengejutkan Presiden Joe Biden untuk keluar dari persaingan di Gedung Putih lebih dari seminggu yang lalu.

Dengan spekulasi yang beredar mengenai apakah ia akan memoderasi dukungan Biden yang keras terhadap perang Gaza, Harris mengatakan pada pekan lalu bahwa ia tidak akan diam saja terhadap korban-korban Palestina di Gaza.

Dilansir Reuters, Harris berkata demikian setelah bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu di Washington DC.

Baca juga:

Harris pada Kamis (25/7/2023) menyatakan keprihatinan serius tentang "skala penderitaan manusia” kepada Netanyahu, yang mengadakan pertemuan terpisah dengannya dan Biden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya