Korsel Luncurkan Visa buat Turis yang Ingin Berlatih Seperti Bintang K-pop - detik - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Korsel Luncurkan Visa buat Turis yang Ingin Berlatih Seperti Bintang K-pop - detik

Share This

 

Korsel Luncurkan Visa buat Turis yang Ingin Berlatih Seperti Bintang K-pop

Ahmad Masaul Khoiri

Jakarta -

Budaya Korea Selatan dan turunannya jadi perhatian anak muda di seluruh dunia. Gayung bersambut, pemerintah Korsel meluncurkan jenis visa baru yang memudahkan traveler berlatih seperti bintang K-pop.

Mengutip CNN, Senin (8/7/2024), Korea Selatan akan segera meluncurkan visa baru bagi warga negara asing yang bermimpi untuk berlatih seperti idola K-pop. Mereka berupaya untuk meningkatkan industri pariwisatanya kembali ke tingkat sebelum pandemi.

"K-Culture Training Visa" akan terbuka untuk orang asing yang ingin berlatih menari, koreografi, dan modeling K-pop, kementerian keuangan mengumumkan pada hari Senin (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pelamar tidak perlu mengikuti audisi atau mendapatkan tawaran panggilan dari agensi bakat, setidaknya belum, karena rincian lebih lanjut diharapkan akan keluar akhir tahun ini.

Lonjakan minat terhadap segala sesuatu yang berbau Korea telah mendorong banyak penggemar asing untuk melakukan perjalanan ke Korea Selatan.

Mereka bahkan mempelajari bahasa dengan beberapa di antaranya melakukan perjalanan wisata untuk mengunjungi lokasi syuting video musik K-pop dan K-drama.

Seoul sekarang bertujuan untuk menggunakan popularitas budayanya sebagai daya tarik pariwisata bagi lebih banyak orang di seluruh dunia, yang mungkin akan mengurangi hambatan bagi para pelancong dari Asia Tenggara.

Visa Korea Selatan

Spot populer Korea Selatan (Foto: CNN)

Tahun lalu, wisatawan dari negara-negara seperti Thailand dan Filipina mencapai lebih dari seperlima dari total pengunjung ke Korea Selatan, menurut Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata (MCST), meskipun terkadang persyaratan visa yang diperlukan cukup panjang.

Kebangkitan budaya Korea Selatan sejak tahun 1990-an, yang dijuluki Hallyu Wave atau K-wave, telah meledak dalam satu dekade terakhir, dengan super-grup seperti BTS dan Blackpink yang mendobrak tangga lagu musik internasional dan serial drama Korea yang semakin populer di platform streaming.

K-pop telah menjadi alasan yang paling sering disebut untuk mengunjungi negara ini, menurut MCST, dengan minat yang sangat kuat dari para penggemar luar negeri dari Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Serikat.

Selebriti Korea telah banyak ditampilkan dalam iklan perjalanan dengan aktor pemenang Emmy "Squid Game", Lee Jung-jae, yang menjadi duta pariwisata kehormatan untuk negara tersebut, sementara maskapai penerbangan Korean Air bahkan berkolaborasi dengan boyband SuperM untuk video keselamatan dalam penerbangan pada tahun 2019.

Namun, meski kewarganegaraan mereka yang masuk ke negara ini menjadi lebih beragam, pariwisata masih lambat pulih ke tingkat sebelum pandemi, menurut kementerian keuangan.

Tahun lalu, sekitar 11 juta orang mengunjungi negara ini. Jumlah itu sedikit meningkat dari tahun sebelumnya tetapi jauh lebih sedikit dibandingkan tahun 2019, ketika lebih dari 17,5 juta wisatawan berkunjung, menurut data pemerintah.

Pendapatan pariwisata juga terus menurun, menghasilkan USD 15,1 miliar pada tahun 2023, 25% lebih rendah dibanding USD 20 miliar pada tahun 2019. Kementerian mengatakan bahwa pemulihan yang lambat disebabkan oleh pergeseran pengeluaran dari belanja ke pengalaman budaya.

Korea Selatan juga telah mempermudah para nomaden digital untuk tinggal dan bekerja di negara tersebut, dengan menerapkan visa "workation" pada awal tahun ini.

Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memperluas skema ini sehingga para pekerja jarak jauh juga dapat menikmati pariwisata sambil bekerja di negara ini.

Meskipun pengumuman terbaru ini merupakan langkah penting untuk membuka Korea Selatan lebih jauh kepada pekerja internasional, beberapa ahli percaya bahwa visa ini pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja dan meringankan krisis demografi di negara yang memiliki tingkat kesuburan terendah di seluruh dunia ini.

(msl/fem)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages