Mantan Ketua DPR AS Pelosi Kecam PM Netanyahu Diberi Kesempatan Pidato di Kongres- inews

 

Mantan Ketua DPR AS Pelosi Kecam PM Netanyahu Diberi Kesempatan Pidato di Kongres

WASHINGTON, iNews.id - Mantan Ketua DPR AS yang juga politikus Partai Republik menyebut pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai presenden buruk. Dia menegaskan, pidato Netanyahu sebagai presentasi terburuk yang pernah dilakukan pejabat asing di gedung Kongres AS.

“Pidato Benjamin Netanyahu di DPR hari ini merupakan presentasi terburuk dari semua pejabat asing yang pernah diundang dan diberi kehormatan untuk berpidato di Kongres AS,” kata Pelosi, di akun media sosial X, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (25/7/2024).

Dia juga berharap Netanyahu menghabiskan lebih banyak waktunya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan membebaskan sandera.

Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan anggota DPR dan Senat AS atas undangan para pemimpin Kongres. Namun sejumlah anggota parlemen, termasuk Pelosi, memilih tidak hadir. Mereka tak ingin dianggap senagai pendukung Netanyahu dengan mendengarkan pidato itu di Gedung Capitol.

Puluhan anggota parlemen Partai Demokrat. Sekitar 80 anggota DPR AS dan sedikitnya enam senator Partai Demokrat absen saat Netanyahu menyampaikan pidato. Para pemimpin Demokrat di DPR AS menyerahkan keputusan kepada masing-masing anggota untuk memutuskan apakah akan hadir atau tidak.

Beberapa di antara pemimpin Demokrat bahkan secara terbuka mengecam Netanyahu. Rashida Tlaib, satu-satunya anggota Kongres AS keturunan Palestina, menyebut Netanyahu sebagai penjahat perang yang melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

Dua anggota parlemen lainnya, Ayanna Pressley dan Greg Casar, akan mengadakan konferensi pers Zoom dengan koalisi progresif untuk menekan pemerintahan Presiden Joe Biden dan Kongres AS agar berhenti memasok senjata ke Israel. Untuk diketahui, AS merupakan pemasok sekitar 69 persen senjata Israel.

Pidato Netanyahu memicu demonstrasi besar di Washington DC, termasuk dari kalangan Yahudi yang menentangnya. Ratusan demonstran ditangkap pada Selasa lalu karena menggeruduk gedung Kongres.