Penembakan Donald Trump, Direktur Dinas Rahasia Kimberly Cheatle Bantah Mundur

WASHINGTON, iNews.id - Direktur Dinas Rahasia Kimberly Cheatle membantah dirinya mengundurkan diri terkait penembakan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dinas Rahasia, selaku paspampres AS, menjadi sorotan karena dianggap gagal melindungi presiden ke-45 AS itu.
Cheatle menegaskan penembakan terhadap Trump yang sedang menyampaikan pidato kampanye Pilpres AS 2024 di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2027), sebagai peristiwa tak bisa diterima. Dia berjanji akan menyelidiki kasus ini hingga tuntas.
"Saya adalah direktur Dinas Rahasia dan saya perlu memperjelas bahwa kami sedang melakukan evaluasi serta memberikan berbagai sumber daya kepada para personel kami," kata Cheatle, kepada ABC News, dikutip Selasa (16/7/2024).
Perempuan 53 tahun itu menghadapi kecaman dari Kongres atas tuduhan kegagalan lembaga yang dipimpinnya dalam melindungi Trump. Dia pun dituntut untuk mengundurkan diri.
Dia menjadi perempuan kedua yang memimpin Dinas Rahasia yakni sejak 2022, bermodalkan pengalaman selama 3 tahun menjabat direktur senior keamanan global Pepsi.
Namun dia pernah bertugas di Dinas Rahasia selama 27 tahun, dimulai pada pemerintahan Bill Clinton.
Beberapa sumber mengatakan kepada The New York Post, Cheatle mendapatkan posisi itu karena kedekatannya dengan Ibu Negara Jill Biden. Kedekatan itu sudah terjalin sejak Biden menjadi wakil presiden, mendampingi Barack Obama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar