Polisi AS Gunakan Semprotan Merica Hadapi Ribuan Pemrotes Netanyahu di Washington
Washington, Beritasatu.com - Polisi menggunakan semprotan merica terhadap ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina yang berkumpul di luar Gedung Capitol AS pada Rabu (24/7/2024), saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Kongres .
ADVERTISEMENT
Sesaat sebelum Netanyahu mulai berpidato, Polisi Gedung Capitol AS mengatakan beberapa pengunjuk rasa telah melakukan kekerasan.
"Kerumunan massa gagal mematuhi perintah kami untuk mundur dari garis polisi. Kami menggunakan semprotan merica terhadap siapa pun yang mencoba melanggar hukum dan melewati batas itu," kata polisi.
Protes berlangsung damai selama beberapa jam pertama hingga sekitar setengah jam sebelum Netanyahu pidato. Saat demonstran mulai berbaris, mereka menghadapi blokade dari polisi yang menggunakan semprotan merica.
Pihak berwenang telah menutup lalu lintas di sekitar Capitol sebelum pidato dengan keamanan yang luar biasa ketat.
Netanyahu merujuk pada para demonstran di luar dan mengatakan bahwa ia memiliki pesan untuk mereka. "Ketika para tiran Teheran yang menggantung kaum gay di derek dan membunuh wanita karena tidak menutupi rambut mereka memuji, mempromosikan, dan mendanai Anda, Anda secara resmi telah menjadi orang-orang bodoh yang berguna bagi Iran," katanya.
Pengunjuk rasa membawa spanduk yang menyatakan pemimpin Israel sebagai "Penjahat Perang yang Dicari" mengacu pada surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional.
Netanyahu dengan keras membantah tuduhan kejahatan perang.
Para demonstran juga meletakkan hampir 30 peti mati kardus seukuran manusia yang dibungkus bendera Palestina. Lalu lintas ditutup di beberapa jalan dekat Capitol.
"Saya ingin semua bantuan untuk Israel dihentikan karena tindakannya di Gaza," kata Bradley Cullinan, yang mengatakan bahwa ia melakukan perjalanan ke daerah itu dari Columbus, Ohio, 640 km jauhnya.
Aktor peraih Oscar Susan Sarandon naik ke panggung dan mengecam jumlah korban tewas. "Tidak seorang pun bebas sampai semua orang bebas," kata Sarandon.
Di Gedung Kongres, puluhan anggota parlemen Demokrat tak hadir saat Netanyahu pidato. Mereka menyatakan kekecewaan atas ribuan kematian warga sipil dan krisis kemanusiaan akibat serangan Israel di Gaza.
Anggota kelompok Yahudi ultra-ortodoks membawa bendera Palestina dan spanduk bertuliskan "Bebaskan Palestina" dan "Anti-Zionisme bukanlah antisemitisme," sementara sekelompok pengunjuk rasa yang lebih muda menari mengikuti musik Arab dan membawa spanduk besar bertuliskan "Hentikan Persenjataan Israel" dan "Hentikan Kejahatan Perang di Gaza".
Komentar
Posting Komentar