Thursday
7Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home COVID-19

WHO Sebut 1.700 Orang Meninggal Setiap Hari akibat Covid-19, Ingatkan Kembali Vaksin - inews

1 min read

 

WHO Sebut 1.700 Orang Meninggal Setiap Hari akibat Covid-19, Ingatkan Kembali Vaksin

WHO Sebut 1.700 Orang Meninggal Setiap Hari akibat Covid-19, Ingatkan Kembali Vaksin - inews | OPSIIN-1

JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan Covid-19 masih menjadi ancaman bagi masyarakat global. Setiap hari, sekitar 1.700 orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru tersebut.

WHO mendesak kelompok masyarakat berisiko tinggi untuk tetap melakukan vaksinasi Covid-19 guna menghindari dampak buruk.

Serosurvei Ketiga Ungkap 98,5 Persen Penduduk Punya Antibodi terhadap Covid-19 | merdekaBaca juga Serosurvei Ketiga Ungkap 98,5 Persen Penduduk Punya Antibodi terhadap Covid-19 | merdeka

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam pengarahannya pada Kamis (11/7/2024), memperingatkan penurunan cakupan vaksin Covid-19 merupakan sinyal bahaya.

"Data menunjukkan cakupan vaksin telah menurun di kalangan petugas kesehatan dan orang-orang berusia di atas 60 tahun, yang merupakan dua kelompok paling berisiko,” kata Tedros, dikutip dari AFP, Jumat (12/7/2024).

Kasus Covid di Indonesia meningkat akibat varian baru - Apa gejalanya dan apa yang harus diwaspadai? - BBC Indonesia Baca juga Kasus Covid di Indonesia meningkat akibat varian baru - Apa gejalanya dan apa yang harus diwaspadai? - BBC Indonesia

Dia merekomendasikan kelompok rentan tersebut tetap mendapatkan vaksin Covid-19 setidaknya 12 bulan setelah suntikan terakhir.

Sejak awal pandemi Covid-19 pada 2022, WHO mencatat kasus kematian mencapai 7 juta lebih di seluruh dunia. Namun jumlah korban tewas sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi dari angka resmi. Pasalnya sangat besar kemungkinan korban meninggal tak menjalani tes Covid-19 selain ada yang tak melaporkan.

WHO mengumumkan berakhirnya status Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat global pada Mei 2023, atau lebih dari 3 tahun sejak kasus pertama terdeteksi di Wuhan, China.

Sejak itu WHO tetap mendesak negara-negara untuk terus melakukan pengawasan dan pengurutan virus serta memastikan akses terhadap tes, pengobatan, dan ketersediaan vaksin yang terjangkau.

Komentar
Additional JS