Antisipasi Gempa Megathrust, Sirine dan EWS Dipasang di Pesisir Selatan Jatim | kumparan
Untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat agar mereka bisa menyelamatkan diri lebih awal ketika terjadi gempa besar (megathrust) dan gelombang tsunami, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur memasang sirine dan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/EWS). Alat ini dipasang di delapan wilayah pesisir pantai selatan Jawa Timur.
"Ada pemasangan-pemasangan EWS dan pemasangan sirine yang ditempatkan di pesisir pantai," ujar Kepala BPBD Jatim Gatot Soebroto, dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Selasa (27/8).
"Untuk pantai, pastinya dikunjungi beberapa macam orang baik lokal maupun dari luar wilayah, sehingga perlu dipasang sirine, EWS dan rambu evakuasi apabila (gempa) itu terjadi maka orang lokal dan luar bisa menyelamatkan diri,” jelasnya lagi.
Gatot melanjutkan, ada delapan wilayah pesisir pantai selatan di Jatim yang berpotensi dilanda gelombang tsunami. Ke delapan wilayah itu tersebar di pesisir Banyuwangi di sebelah timur, hingga Pacitan yang ada di barat.
“Di situ ada sesar aktif, di mana ada lempeng indo Australia dan Euroasia,” imbuhnya.
Gatot mengatakan, selain memasang EWS dan sirine, BPBD Jatim juga membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa akan risiko bencana yang mungkin terjadi.
“Salah satu langkah dari kami juga membuat Destana di beberapa wilayah yang punya potensi kerawanan. Di Jawa Timur ada 2.742 desa yang punya potensi ancaman tinggi bencana,” ungkapnya.
“Kita juga melakukan beberapa kegiatan di antaranya ekspedisi Destana dan simulasi kalau ada gempa besar dan diikuti tsunami,” tandasnya.
Early Warning System (EWS) tsunami menggunakan beberapa jenis alat untuk mendeteksi dan memperingatkan potensi bencana. Beberapa alat utama yang digunakan untuk mendeteksi gempa dan tsunami adalah seismograf, buoy tsunami dan alat untuk mengukur sensor tekanan air.
Fungsi seismograf sendiri digunakan mendeteksi gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami. Sementara itu, untuk buoy tsunami ditempatkan di laut terbuka dan dilengkapi dengan sensor tekanan untuk mengukur perubahan permukaan laut. Sedangkan, fungsi sensor tekanan dapat dipasang di dasar laut untuk mendeteksi perubahan tekanan air yang disebabkan oleh gelombang tsunami.
Komentar
Posting Komentar