
Biaya Operasional Rp2,5 Juta, Bayi Jadi Korban Kekerasan di Daycare
Disebut ada pelatihan sensorik pada anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus kekerasan anak di Daycare berinisial WSI, Depok memasuki babak baru. Kini ada satu lagi korban anak yang mengalami penganiayaan di daycare itu. Korban adalah bayi berusia delapan bulan yang diinjak.
Arief (38) ayah korban sudah melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri pada Kamis (1/8/2024). Dia mengatakan, daycare itu mematok harga Rp2,5 juta untuk penitipan anak.
"Untuk fasilitas biaya di awal Rp2,5 juta. Untuk fasilitas kita titipankan di akhir dimandikan," kata dia di Bareskrim Polri, Kamis.
1. Disebut ada pelatihan sensorik pada anak

Dari media sosial yang dilihat dari dan kalau dari sosial media mereka anaknya akan dapat pelatihan sensorik hingga mental.
"Intinya untuk melatih sensorik jadi dia mendapat pelatihan mentorik untuk tumbuh kembang anak," kata dia.
Baca Juga: Ada Lagi Korban Daycare Depok, Bayi 8 Bulan Kakinya Diinjak
2. Titipkan anak dari Senin hingga Jumat

Dia menitipkan anaknya dari senin hingga jumat mulai pukul 07.15 hingga 16.30 WIB. Dia mulai menitipkan anaknya sekitar April 2024. Dia baru menyadari anaknya jadi korban kekerasan usai melihat video CCTV viral yang juga memuat kekerasan pada anaknya.
"Jadi tanggal 30 kemarin saya melihat videonya viral di media. Itu ada dua anak yang sedang dianiaya oleh pemilik dari daycare yang merupakan seorang influencer parenting, yang ternyata itu adalah anak saya, dia masih delapan bulan," kata dia.
3. MI ditetapkan jadi tersangka

Polres Metro Depok telah menangkap pelaku sekaligus pemilik daycare Wensen School Indonesia di Depok, Jawa Barat. Pelaku berinsial MI diduga menganiaya dua korban balita.
Kasus ini diawali dari laporan kekerasan pada satu anak berinisial MK yang masih berusia dua tahun. Peristiwa itu terjadi pada 10 Juni 2024 atau dua minggu setalah MK masuk. Namun, Rizki Dwi Utami, orang tua korban baru menyadari anaknya menjadi korban penganiayaan dipukul dan ditendang oleh influencer parenting tersebut atau MI pada Rabu, 24 Juli 2024. Hal itu terungkap dari rekaman CCTV yang telah ia kantongi sebagai barang bukti.
Baca Juga: Ayah Korban Ungkap Sikap Janggal Pemilik Daycare Depok
Topik:
Tim Editorial


Dasco: Keputusan Pilkada DKI 2024 Tunggu Prabowo
Dasco: Keputusan Pilkada DKI 2024 Tunggu Prabowo
Pilkada Jakarta dan Jabar diumumkan bersamaan

Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, pengambilan keputusan calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024 masih menunggu ketua umumnya, Prabowo Subianto kembali ke tanah air.
Dasco mengungkapkan, para pimpinan parpol di Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN akan bertemu Prabowo untuk membahas Pilkada Serentak 2024.
Adapun, Prabowo Subianto saat ini masih melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah di Eropa hingga Rusia.
"Kalau membahas ke siapa, mengerucutnya kan nanti kita dengar aja ketum-ketum nanti tunggu pak Prabowo pulang," kata Dasco, di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Dasco juga enggan menjawab terkait keputusan Ridwan Kamil apakah akan maju di Jakarta atau tetap di Jawa Barat pada Pilkada 2024. Menurut dia, terkait Ridwan Kamil itu nanti akan diputuskan langsung oleh ketua umum parpol.
"Nanti itu kan saya udah bilang urusan ketum-ketum, jadi kalau dijawab di sini kan saya nggak punya kewenangan," kata dia.
1. Cagub KIM di Jabar dan Jakarta tinggal tunggu waktu

Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, calon gubernur yang akan didukung KIM untuk Pilkada DKI 2024 tinggal menunggu momentum yang tepat.
"Pada waktunya nanti kami akan umumkan calon yang akan kita umumkan untuk menjadi calon gubernur di daerah, Jakarta," kata dia.
Ia pun tak menampik, KIM bakal mengumumkan kandidat yang akan diusung di Jakarta sebelum 17 Agustus 2024. Jika tidak, KIM akan mengumumkan nama kandidat cagub menjelang detik-detik pendaftaran pada 27 Agustus 2024.
"Ya bisa last minute, bisa sebelum 17-an," ujar dia.
Sejauh ini, sejumlah nama mulai menguat di internal KIM untuk Pilkada Jawa Barat dan Jakarta. Gerindra mendorong nama Ridwan Kamil Jakarta Namun, Golkar memberi sinyal bakal mengusung Jusuf Hamka. Adapun, di Jawa Barat, muncul nama Dedi Mulyadi yang didorong Gerindra.
Baca Juga: Ridwan Kamil Peluang Menang di Jabar, Kenapa Belum Diumumkan Golkar?
2. Golkar masih kukuh usung Ridwan Kamil di Jabar

Partai Golkar kukuh merekomendasikan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jawa Barat 2024. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengakui, approval rating Ridwan Kamil sudah mencapai 90 persen di Jawa Barat.
"Artinya bahwa masyarakat Jawa Barat masih sangat menginginkan Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jawa Barat," kata Doli.
Doli mengatakan, Golkar tak mau mengabaikan hasil survei Ridwan Kamil di Jawa Barat. Dia menegaskan, Golkar akan mendukung seseorang supaya lebih bermakna di daerah tersebut.
"Kita kan nggak bisa mengabaikan itu, artinya kan kami mendukung seseorang dengan kita melihat orang itu supaya orang-orang itu punya makna di daerah itu kan," lanjut dia.
3. Golkar akui Jakarta belum terlihat rimbanya bagi Ridwan Kamil

Doli mengakui peluang Ridwan Kamil menang di Jakarta masih belum terlihat. Mengacu hasil jajak pendapat Litbang Kompas, elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta masih ada di urutan ketiga setelah Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Jakarta itu kan kita belum tahu rimbanya kayak gimana. Ya sekarang, satu, siapa yang maju, belum tahu," kata dia.
Oleh sebab itu, Doli menilai, secara strategis, Jawa Barat lebih menguntungkan buat Ridwan Kamil.
"Terus kemudian kalau strategis, ya tentu buat kami lebih strategis Jawa Barat dibandingkan dengan Jakarta," kata dia.
Baca Juga: Survei: Anies Menang Saat Head to Head dengan Ridwan Kamil dan Ahok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar