Ketum PBNU Gus Yahya Klaim Dapat 'Mandat Tebuireng' untuk Benahi PKB
Surabaya, CNN Indonesia --
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengaku mendapatkan mandat penuh dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar untuk segera memperbaiki PKB. Kewenangan itu dinamai 'Mandat Tebuireng'.
Mandat ini diberikan Rais Aam setelah sebelumnya ratusan kiai berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (12/8). Di forum itu mereka menyepakati 'Mandat Tebuireng' dan disampaikanlah kepada Rais Aam PBNU untuk membenahi PKB.
'Mandat Tebuireng' itu kemudian diserahkan Rais Aam PBNU bersama para kiai sepuh lainnya langsung kepada Gus Yahya di Pesantren Miftachussunnah, Kedung Tarukan, Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya, Selasa (13/8).
"Kemarin Kiai berkumpul [di Tebuireng]. Mendalami masalah-masalah terkait hubungan PBNU dan PKB," kata Gus Yahya ketika ditemui wartawan di Kediaman Rais Aam pesantren Miftachussunnah Surabaya, hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Mandat Tebuireng' ini kata Gus Yahya merupakan perintah para kiai kepadanya untuk segera melakukan pembenahan PKB, agar kembali ke jalur awal saat didirikan.
"Kemudian saya tadi mendapatkan perintah langsung dari Rais Aam untuk menindaklanjuti laporan dari para kiai," ucapnya.
Terkait langkah apa yang akan dilakukannya untuk pembenahan PKB, Gus Yahya mengaku masih akan segera mematangkan rumusannya.
Menurut Gus Yahya, masalah antara PKB dan PBNU bukan masalah baru. Hubungan yang tidak baik ini telah terjadi dalam 15 tahun terakhir atau sejak PKB dipimpin Muhaimin Iskandar.
"Ini berlangsung lama sudah lebih dari 15 tahun. Masalah di dalam hubungan PKB dan NU ini sudah lama sekali. Tapi selama ini belum pernah dilakukan upaya-upaya yang masif mengelolanya," kata Gus Yahya.
Masalah yang paling mendasar kata Gus Yahya ialah, PKB yang sekarang meniadakan fungsi dewan syuro di internal mereka. Hal itu menurutnya sudah melenceng dari desain awa PBNU mendirikan PKB.
"Ya, sekarang dewan syuro ndak ada kewenangan sama sekali, dewan syuro di PKB sekarang. Nah, ini kan sudah sama sekali berbeda dari desain awal ketika NU mendirikan," ucapnya.
Sejumlah kiai yang hadir dalam pertemuan hari ini di pesantren Miftachussunnah Surabaya adalah Pengasuh Pesantren Lirboyo, KH Anwar Mansyur; Pengasuh Pesantren Sidogiri KH Nurhasan; Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).
Kemudian Wakil Rais Aam PBNU sekaligus Pengasuh Pesantren Al Amin Kediri KH Anwar Iskandar; Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong KH Mutawakil Alallah, serta sejumlah perwakilan kiai dari Indonesia timur dan Indonesia bagian barat.
Sehari sebelumnya, ratusan kiai baik struktural maupun kiai pengasuh pesantren berkumpul di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Mereka menyampaikan keresahan kepada tim asistensi bentukan PBNU yakni Tim Pansus PKB.
Pertemuan ini Dipimpin Tim Pansus KH Anwar Iskandar dan KH Amin Said Husni. Setidaknya ada dua poin yang mereka sepakati.
Pertama para kiai sepakat bahwa antara PBNU dan PKB memiliki hubungan ideologi, historis- politis, organisatoris dan kultural.
Sedangkan kesepakatan kedua adalah para kiai meminta PBNU segera mengambil langkah strategis dalam rangka perbaikan PKB.
(frd/ugo)
Komentar
Posting Komentar