Prabowo Janjikan Penyelesaian Proyek IKN Nusantara dalam 5-6 Tahun ke Depa | TINTAHIJAU

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Presiden terpilih Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan akan terus dilanjutkan di bawah pemerintahannya.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungannya ke IKN pada Senin, 12 Agustus 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo ditanya oleh wartawan mengenai kelanjutan proyek IKN saat dirinya menjabat sebagai presiden bersama wakilnya, Gibran Rakabuming Raka. Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan bahwa meskipun pembangunan tidak boleh dipaksakan, namun penyelesaiannya tetap menjadi prioritas.
“Oh, pasti (IKN) kita selesaikan. Kita juga tidak boleh memaksakan, tapi kalau saya optimistis, dalam 4,5 tahun saya kira sudah berfungsi dengan sangat baik,” ujar Prabowo. Ia menambahkan bahwa meskipun dirinya bukan ahli teknik, ia yakin bahwa dalam 5 hingga 6 tahun mendatang, proyek ini akan selesai dan memberikan hasil yang optimal.
Prabowo juga menekankan pentingnya percepatan pembangunan dengan melibatkan para pakar yang kompeten. “Semua dikerahkan kemampuan kita. Kalau saya optimistis, saya kira bagus sekali. Ya pastilah (pembangunan IKN dilanjutkan),” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menggelar rapat kabinet pertama di IKN pada hari yang sama. Jokowi bersama para pejabat tinggi pemerintahannya dijadwalkan akan berada di IKN untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79 pada 17 Agustus mendatang. Hal ini menunjukkan komitmen kuat pemerintahan Jokowi dalam mendukung kelanjutan pembangunan IKN Nusantara.
Proyek IKN Nusantara di Kalimantan merupakan salah satu proyek strategis nasional yang bertujuan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan. Pembangunan ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol kemajuan bangsa, tetapi juga sebagai upaya pemerataan pembangunan dan mengurangi beban Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar