Waspada! WHO Merilis 7 Penyakit yang Berpotensi Jadi Pandemi Berikutnya
FITNESS & HEALTH
Mia Vale
Rabu 07 Agustus 2024 / 10:11
yang terjadi saat covid-19 tentu meninggalkan kenangan dan luka bagi mereka yang kehilangan orang-orang terkasih. Dan tentunya keterpurukkan ekonomi di sebagian besar negara. Dan pastinya semua manusia di dujia ini tidak mau menghadapi kondisi seperti itu lagi.
Namun ternyata, patogen di balik krisis kesehatan global berikutnya kemungkinan besar sudah ada dalam radar para ilmuwan.
Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memantau “patogen prioritas” yang bisa menyebabkan wabah penyakit besar pada manusia, di mana mengakibatkan penyakit serius, dan membatasi intervensi medis untuk mencegah dampak buruk yang meluas.
Jika suatu patogen muncul dengan kombinasi yang tepat, hal ini dapat menyebabkan darurat kesehatan internasional atau pandemi global.
WHO mengatakan para peneliti harus memprioritaskan patogen ini ketika mengembangkan vaksin, pengobatan, dan diagnostik. Berangkat dari pantauan itu, WHO akhirnya memperbaharui daftar patogen atau penyakit yang berpotensi dapat menyebabkan pandemi berikutnya.
Berikut beberapa patogen yang dapat ditemukan di enam wilayah WHO pada tahun 2024.
1. Virus influenza A
(Flu atau influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Kondisi ini sangat umum terjadi di musim pancaroba. Penyakit ini sangat mudah menular ke orang lain, terutama ketika tiga sampai keempat hari pertama setelah pengidapnya terinfeksi virus flu. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Kelompok virus flu ini mengutip laman Euro News, mencakup H1N1, yang menyebabkan pandemi flu babi pada tahun 2009, dan H5, flu burung yang menyebar di kalangan sapi dan pekerja susu di AS tahun ini.
Para ahli telah memperingatkan bahwa “Penyakit X” – sebuah istilah hipotetis untuk penyakit baru yang dapat menyebabkan pandemi – kemungkinan besar muncul dari virus flu.
2. Sarbecovirus (atau virus corona terkait SARS)
Merupakan istilah umum untuk virus yang menyebabkan wabah SARS pada awal tahun 2000-an, wabah MERS pada tahun 2010-an, dan pandemi global covid-19 pada tahun 2020. Ke depan, WHO mengatakan pengawasan patogen virus korona harus mempertimbangkan potensi inang hewan, yang merupakan kunci penyebaran awal wabah ini.
3. Virus demam berdarah
Demam berdarah adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang tidak menunjukkan gejala, namun juga dapat menyebabkan penyakit parah yang menyebabkan rawat inap atau kematian. Masyarakat di Asia Tenggara dan Pasifik Barat mempunyai risiko lebih tinggi karena iklim tropisnya, namun virus demam berdarah ditemukan di seluruh dunia.
4. Virus cacar monyet
Virus penyebab mpox menyebabkan keadaan darurat kesehatan global pada tahun 2022, namun penyakit ini telah mewabah selama bertahun-tahun di beberapa bagian Afrika Tengah.
Jenis virus yang lebih berbahaya kini beredar di Republik Demokratik Kongo (DRC), dan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pekan ini bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk menyebut wabah mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).
5. Serovar Salmonella enterica non-tifus
Bakteri Salmonella dapat menyebar melalui makanan yang tidak aman atau kontak langsung, dan menyebabkan penyakit diare yang sangat serius bagi anak kecil. Bahkan beberapa menyebabkan penyakit invasif dan mengancam jiwa. Beberapa kandidat vaksin sedang dalam uji klinis tahap awal untuk mengobati bakteri ini.
6. Klebsiella pneumoniae
Merupakan bakteri normal yang terdapat di usus. Penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak orang ke orang atau peralatan yang terinfeksi di rumah sakit atau tempat layanan kesehatan lainnya dan dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi aliran darah, dan infeksi luka atau lokasi operasi.
Dikhawatirkan oleh pakar kesehatan, Klebsiella karena beberapa bakteri menjadi “kuman super”, di mana artinya mereka kebal terhadap antibiotik.
7. Lentivirus humimdef1
Meskipun virus ini diklasifikasikan memiliki tingkat risiko sedang untuk menyebabkan keadaan darurat global, virus ini dapat berpindah spesies dan memiliki “gejala yang tertunda namun berdampak buruk,” kata WHO. Belum ada vaksin, namun pengobatan antivirus efektif. Hal ini sangat penting di kawasan Afrika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TIN)
Komentar
Posting Komentar