WHO Pertimbangkan Bentuk Komite untuk Tetapkan Status Mpox Jadi Darurat Internasional Halaman all - Kompas

 

WHO Pertimbangkan Bentuk Komite untuk Tetapkan Status Mpox Jadi Darurat Internasional Halaman all - Kompas

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempertimbangkan pembentukan komite ahli untuk memberi saran apakah wabah mpox (dulu bernama cacar monyet) harus dinyatakan sebagai keadaan darurat internasional.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pihaknya bersama Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) akan meningkatkan respons terhadap wabah penyakit ini.

"Ketika jenis mpox yang lebih mematikan menyebar ke banyak negara Afrika, WHO, CDC Afrika, pemerintah daerah, dan mitra terus meningkatkan respons untuk menghentikan penularan penyakit,” kata Tedros, dilansir dari The Straits Times, Senin (5/8/2024).

Namun, Direktur Jenderal badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu melanjutkan, perlu lebih banyak pendanaan dan dukungan untuk mewujudkan respons yang komprehensif.

"Saya sedang mempertimbangkan untuk mengadakan komite darurat Peraturan Kesehatan Internasional untuk memberi tahu apakah wabah mpox harus dinyatakan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia," tuturnya.

Baca juga: Kronologi Kematian Pasien Cacar Monyet Pertama di Indonesia, Disebabkan Komorbid Berat


Mpox pernah berstatus darurat internasional

Dilansir dari laman WHO, kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (KKMMD) atau public health emergency of international concern (PHEIC) adalah peringatan resmi dari WHO mengenai suatu wabah penyakit.

Peringatan ini merujuk pada kejadian luar biasa yang berisiko mengancam kesehatan masyarakat negara lain melalui penularan penyakit lintas batas negara.

Dengan penetapan status PHEIC, suatu penyakit pun membutuhkan tanggapan atau penanganan internasional yang terkoordinasi.

Tedros, selaku Direktur Jenderal WHO, dapat mengumumkan keadaan darurat tersebut atas saran komite atau ahli yang dibentuk.

Di sisi lain, Peraturan Kesehatan Internasional atau International Health Regulations merupakan kerangka kerja yang mengikat secara hukum untuk menanggapi kedaruratan kesehatan masyarakat.

Sebagai informasi, mpox atau dulu bernama monkeypox (cacar monyet) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox.

Mpox pertama kali ditemukan pada manusia pada 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Dua tahun lalu, wabah penyakit ini menyebabkan WHO mengumumkan status PHEIC, yang berlangsung dari Juli 2022 hingga Mei 2023.

Baca juga: 6 Kelompok Orang yang Perlu Lakukan Tes Cacar Monyet, Tidak Harus Pernah Berhubungan Seksual

Cara penularan mpox

Dikutip dari Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mpox 2023 terbitan Kementerian Kesehatan, mpox menular melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia terinfeksi.

Penyakit ini juga menular melalui benda yang terkontaminasi virus monkeypox. Umumnya, virus masuk ke tubuh melalui kulit yang terluka atau terbuka meski tak terlihat.

Virus juga bisa masuk melalui saluran pernapasan maupun selaput lendir dari mata, hidung, atau mulut.

Pada dasarnya, penularan mpox antar manusia tidak berlangsung dengan mudah. Penularan umumnya memerlukan kontak erat dan durasi yang cukup lama.

Beberapa hal yang bisa menjadi media penularan dari manusia ke manusia antara lain:

  • Kontak erat dengan droplet atau percikan cairan dari hidung dan mulut
  • Menyentuh atau terpapar langsung lesi atau luka pasien mpox
  • Menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus monkeypox, seperti pakaian, tempat tidur, handuk, dan peralatan makan.

Lantaran membutuhkan waktu lama, risiko tinggi tertular ada pada anggota keluarga yang tinggal serumah ataupun tenaga kesehatan yang menangani pasien.

Sementara itu, sama seperti antar manusia, penularan cacar monyet dari hewan ke manusia juga bisa melalui beberapa media.

Di negara endemik mpox, penularan dari hewan ke manusia bisa terjadi melalui:

Gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi virus

  • Konsumsi daging hewan liar
  • Kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi dari hewan yang terinfeksi
  • Kontak tidak langsung melalui benda yang terkontaminasi virus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya