Anindya Bakrie Bantah Munaslub Kadin Untuk Kudeta Ketum Arsjad Rasjid
Jakarta, CNN Indonesia --
Anindya Bakrie membantah musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) yang menetapkannya sebagai ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) baru bertujuan mengkudeta Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 Arsjad Rasjid.
Ia mengklaim Munaslub merupakan inisiatif Kadin Daerah dan Anggota Luar Biasa (ALB).
"Kami sampaikan semua yang dilakukan itu sesuai dengan AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga)," katanya di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Minggu (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anindya mengatakan hanya ada satu Kadin saat ini maupun ke depannya. Setelah ditunjuk sebagai ketua umum Kadin 2024-2029, Anindya menyebut dirinya akan terbuka bagi seluruh pihak.
"Selalu terbuka karena (saya) bukan saja sebagai ketua umum yang hadir dalam Munaslub tapi untuk yang lain juga," imbuhnya.
Anindya mengatakan Kadin adalah satu-satunya wadah bagi dunia usaha yang diatur dalam Undang-undang (UU). Kadin, imbuhnya, akan memikirkan bagaimana agar program Presiden Jokowi bisa dilanjutkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Supaya Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa sukses mencapai target APBN, bahkan lebih. Jadi itu lah fokus kami," katanya.
Kadin Indonesia saat ini tengah ramai disorot setelah penyelenggaraan Munaslub pada Sabtu kemarin (14/9). Hasil Munaslub itu menetapkan Anindya Bakrie menjadi ketua umum baru yang terpilih secara aklamasi.
Namun, keputusan itu ditentang dewan pengurus Kadin pimpinan Arsjad Rasjid selaku ketua umum Kadin periode 2021-2026.
Gelaran Munaslub dan keputusan memilih Anindya Bakrie menjadi ketua umum dianggap ilegal karena melanggar AD/ART organisasi, serta ditolak 21 Kadin Provinsi.
(fby/pta)
Komentar
Posting Komentar