Makin Kocak! Youtuber IshowSpeed Beli Titid-titidan Saat Berkunjung ke Bali, Netizen: The Spirit of Fun - Radar Semarang
Makin Kocak! Youtuber IshowSpeed Beli Titid-titidan Saat Berkunjung ke Bali, Netizen: The Spirit of Fun - Radar Semarang
RADARSEMARANG.ID - Aksi kocak YouTuber IshowSpeed saat berkunjung ke Bali kembali semakin ramai di sorot netizen.
Pria yang mendapat julukan El Kecepatan ini mengunjungi Pulau Dewata terpantau mencoba membeli sebuah merchandise “Titid-titidan” di sebuah pasar oleh-oleh Bali.
Saat di Bali, Streamer asal Amerika Serikat ini sebelumnya juga membuat heboh saat aksi kocaknya ikut serta dalam pementasan tari kecak.
Dalam kunjungannya ke Bali, YouTuber IshowSpeed juga melakukan siaran IRL secara langsung yang dibagikan ke penggemarnya.
Speed tampak aktif berinteraksi dengan penduduk lokal dan mencoba ikut mendalami berbagai aktivitas budaya yang ada di Bali.
Dari ikut serta dalam tarian Kecak di Uluwatu, hingga mencoba ingin membeli sebuah merchandise unik di sebuah pasar oleh-oleh Bali.
Hal tersebut tidak luput dari perhatian netizen saat El Kecepatan terpantau ingin mencoba membeli barang unik berupa “Titid-titidan”.
“Speed beli titid-titidan di bali wkwk,” tulis netizen @tvindonesiawkwk dengan unggahan video streaming Speed.
Dalam video yang dibagikan tersebut, tampak Speed di menanyakan barang unik tersebut yang ditawarkan penjualnya.
“This is like foul, Crazy” ucap speed dalam video tersebut.
Meski demikian, banyak netizzen menganggapnya sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya lokal.
“In the spirit of fun, what’s he grabbed?,” tulis netizen @sandhigdham di media sosial X.
“Wkwkwkkw mau dipake apa sm dia jir,” tulis netizen @lengapn.
“Lagi liat sama emak eh malah ngomong gini. Tapi kreatif banegt ya orang Bali,” timpal netizen @fahriskroepprel.
Terpantau banyak netizen yang senang melihat Speed menikmati keindahan dan budaya Bali, meski ada beberapa yang mengkritiknya.
Namun demikian, mayoritas komentar netizen tampak mendukung dan mengapresiasi keberanian Speed untuk berbaur dengan budaya lokal.
Komentar
Posting Komentar