Netanyahu: Tidak Ada Gencatan Senjata dengan Hizbullah
TEL AVIV, KOMPAS.com - Kantor Pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu merilis pernyataan terkait gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.
Pernyataan itu diunggah di akun media sosial X milik Benjamin Netanyahu yang mengatakan: "Berita tentang gencatan senjata tidak benar".
Netanyahu juga telah bersumpah untuk terus menyerang Lebanon dalam hal ini kelompok Hizbullah, dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (26/9/2024).
Pada Rabu kemarin, sedikitnya 72 orang tewas dalam serangan di Lebanon sementara jumlah korban tewas akibat pemboman Israel melampaui 620.
Sekitar 500.000 orang diperkirakan telah mengungsi akibat kampanye pemboman besar-besaran Israel di Lebanon atau menjadi perang Israel-Lebanon.
Sementara dikutip dari kantor berita AFP, hal sama juga diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz.
Ia mengatakan pada Kamis bahwa tidak akan ada gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon.
Meski setelah Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengusulkan penghentian pertempuran atau gencaran senjata selama 21 hari.
"Tidak akan ada gencatan senjata di wilayah utara. Kami akan terus berjuang melawan organisasi Hizbullah dengan seluruh kekuatan kami hingga kemenangan dan warga di wilayah utara dapat kembali ke rumah mereka dengan selamat," kata Katz dalam sebuah unggahan di media sosial X.
Katz merujuk pada puluhan ribu warganya yang telah mengungsi agar bisa kembali di Israel utara.
Komentar
Posting Komentar