Penggunaan Paylater Terus Bertumbuh, Makin Banyak Warga RI Berutang untuk Belanja?
Jakarta, VIVA – Layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau lebih dikenal sebagai paylater, kini semakin diminati masyarakat Tanah Air. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi produk kredit BNPL perbankan mencapai 0,24 persen.
Artinya, ada pertumbuhan yang sangat signifikan. Per Juli 2024, baki debet kredit BNPL meningkat 36,66 persen secara year-on-year (yoy), mencapai Rp18,01 triliun. Jumlah rekening yang menggunakan paylater pun juga bertambah menjadi 17,90 juta, meningkat dari 17,48 juta pada Juni 2024.
Pertumbuhan ini tidak hanya terjadi di sektor perbankan, tetapi juga di sektor pembiayaan lainnya. Pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan (PP), tercatat mengalami peningkatan tajam sebesar 73,55 persen yoy, dengan total pembiayaan mencapai Rp7,81 triliun pada Juli 2024. Tak hanya itu, risiko kredit pada sektor ini juga menunjukkan perbaikan, dengan rasio kredit bermasalah (NPF) turun menjadi 2,82 persen dibandingkan 3,07 persen pada bulan sebelumnya.
Sebagaimana diketahui, paylater memang menawarkan kemudahan membeli barang dan jasa tanpa membayar langsung. Nah, seperti halnya pinjaman online yang menawarkan kemudahan, namun tetap saja ada risiko jika tidak digunakan secara bijak.
Apalagi, meningkatnya penggunaan paylater juga bisa menjadi tanda bahwa masyarakat semakin bergantung pada utang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Sebab itu, jika tidak diatur dengan baik, maka bisa memicu masalah keuangan.
Nah, karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan layanan paylater. Sebab, paylater bisa menjadi fitur yang membantu jika digunakan dengan bijak, tetapi jika tidak, maka bisa menjadi beban finansial Anda di masa depan.
5 Tips Bijak Menggunakan Paylater
Pembayaran Lazada paylater
Berikut beberapa tips bijak menggunakan paylater:
1. Memahami Cara Kerja Paylater
Sebelum menggunakan paylater, pastikan Anda memahami cara kerjanya, termasuk mengetahui biaya bunga, denda keterlambatan, dan biaya administrasi. Setiap layanan paylater biasanya memiliki aturan yang berbeda, jadi penting untuk mengetahui detailnya sebelum bertransaksi.
2. Cek Limit dan Waktu Jatuh Tempo
Selalu cek limit penggunaan paylater dan pastikan Anda bisa membayar cicilan tepat waktu. Keterlambatan pembayaran, bisa membuat Anda terkena denda yang cukup besar.
3. Jangan Tergoda untuk Foya-foya
Meskipun paylater memberi akses mudah untuk membeli barang, jangan tergoda untuk menggunakan layanan ini secara berlebihan untuk membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Saat menggunakan paylater, selalu prioritaskan kebutuhan daripada keinginan Anda.
4. Atur Limit Penggunaan
Beberapa layanan paylater menyediakan fitur untuk mengatur limit penggunaan. Manfaatkan fitur ini agar Anda tidak menggunakan layanan secara berlebihan dan tetap bisa mengendalikan pengeluaran.
5. Manfaatkan Promo dan Cashback
Layanan paylater biasanya menawarkan promo dan cashback menarik. Manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan tanpa menambah beban keuangan Anda.
7 Tips 'Kencangkan Ikat Pinggang' saat Kelas Menengah Turun dan Deflasi, Jangan Tergoda Lakukan Ini
Masyarakat kelas menengah turun hingga Indonesia mengalami deflasi selama empat bulan terakhir, yuk simak tips 'kencangkan ikat pinggang'!
VIVA.co.id
11 September 2024
Komentar
Posting Komentar