Terungkap! Ini Alasan Pemerintah Jokowi Perketat Pengguna BBM Subsidi
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menjelaskan urgensi optimalisasi penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang berkualitas atau rendah sulfur secara lebih tepat sasaran.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan hal ini dilakukan untuk mengatasi polusi udara serta penjaminan BBM bersubsidi bagi kelompok yang berhak dan membutuhkan.
"Rencana pemerintah adalah menyediakan BBM rendah sulfur tanpa menaikkan harga BBM. Sehingga masyarakat mendapatkan akses BBM yang lebih berkualitas dan lebih bersih," ujar Rachmat di kantor Kemenko Marves, dikutip Jumat (13/9/2024).
Rachmat mengatakan untuk menjalankan rencana tersebut tanpa membebani masyarakat ataupun negara, maka pemerintah bermaksud menyediakan BBM rendah sulfur yang lebih tepat sasaran.
Ia juga menjawab kekhawatiran dampak penyesuaian penyaluran subsidi BBM terhadap beban ekonomi masyarakat kelas menengah.
Setidaknya, apabila menggunakan asumsi mobil dengan kriteria di atas 1.400 cubicle centimeter (cc) yang tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi, maka dampak peraturan ini akan dirasakan tak sampai dari 10% populasi kendaraan.
Rachmat juga mengingatkan beberapa poin yang melatarbelakangi rencana pemerintah untuk mendorong penyaluran BBM bersubsidi rendah sulfur secara tepat sasaran. Salah satunya lantaran dalam lima tahun terakhir, pemerintah rata-rata menghabiskan Rp 119 triliun setiap tahunnya untuk subsidi BBM.
"Kenapa urgent? isunya kenapa BBM harus dibuat tepat sasaran ini ada suatu hal yaitu hari ini sebenarnya pemerintah berikan subsidi dan kompensasi BBM yang jumlahnya besar dari 5 tahun terakhir itu rata-rata Rp 119 triliun. Jadi ini uang kita diberikan untuk subsidi dan kompensasi BBM yang jadi isu adalah ternyata subsidi BBM ini dinikmati bukan oleh golongan menengah ke bawah," kata dia.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Komentar
Posting Komentar