3 Sistem Anti-Misil Israel Termasuk Iron Dome yang Dibobol Rudal Iran
--
Sistem pertahanan rudal Israel terutama Iron Dome lagi benar-benar diuji ketika Iran meluncurkan lebih dari 200 rudal balistik dan hipersonik pada Selasa (1/10) malam.
Selama ini, sistem anti-rudal Iron Dome menjadi andalan dan kebanggaan pertahanan udara Israel. Sistem pertahanan yang dibuat bersama AS ini diklaim paling canggih hingga efektif menangkis rudal hingga 90 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Iron Dome menjadi sorotan setelah dilaporkan kebobolan hujanan rudal Iran pada Selasa malam.
Sejumlah pihak dan saksi mata berkomentar di media sosial bahwa Iron Dome tidak aktif kala Iran menggempur Israel dengan rudal-rudalnya.
Sebab, sejumlah peluru kendali Iran tampak jatuh di beberapa wilayah Israel hingga menghancurkan sejumlah bangunan, memicu kebakaran, hingga merusak pangkalan jet tempur tercanggih Tel Aviv.
Israel ternyata memiliki sistem pertahanan anti-rudal selain Iron Dome. Pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menerapkan sistem pertahanan anti-rudal berlapis.
Dengan taktik ini, masing-masing sistem anti-rudal Israel berfungsi sesuai seberapa besar dan seberapa jauh ancaman yang datang.
Lantas, sistem anti-rudal apa saja yang dimiliki Israel?
1. Iron Dome
Iron Dome merupakan sistem anti-rudal yang dibuat bersama oleh Israel dan AS dan dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense System.
Sistem ini mulai dipakai Israel pada 2011 lalu dan dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling efektif di dunia.
Israel saat ini memiliki 10 Iron Dome yang dipasang di berbagai titik di negara itu.
Setiap perangkat terdiri dari tiga hingga empat peluncur. Setiap peluncur bisa menampung hingga 20 pencegat rudal
Untuk menghemat pencegat, sistem radar mampu mendeteksi apakah roket berada di jalur yang berpotensi menghantam daerah berpenduduk. Jika tidak, rudal akan dibiarkan mendarat tanpa perlawanan.
Selain itu, Iron Dome juga ternyata bukan diperuntukkan untuk menghalau rudal balistik jarak jauh apalagi rudal hipersonik.
Dikutip The Wall Street Journal, fungsi utama Iron Dome yaitu menghalau serangan udara jarak pendek dan mencegat roket sampai drone pada jarak sekitar 69 kilometer.
Apa itu David's Sling hingga Arrow 2 dan 3 milik Israel? Baca di halaman berikutnya >>>
2. David's Sling
David's Sling merupakan sistem anti-rudal buatan dalam negeri yang sudah cukup lama digunakan pertahanan udara Israel.
David's Sling berfungsi menembak jatuh rudal balistik jarak menengah hingga jarak jauh.
Dikutip ABC News, David's Sling dirancang untuk menargetkan rudal jarak menengah dan jauh dengan jangkauan 40 kilometer hingga 300 kilometer.
David's Sling diproduksi oleh Raytheon dan Rafael, kontraktor pertahanan Israel yang juga memproduksi Iron Dome bersama AS.
David's Sling terdiri dari rudal dua tahap yang tidak memiliki hulu ledak. Sistem ini menghancurkan rudal balistik yang masuk dengan kekuatan benturan semata, dikenal sebagai sistem "hit-to-kill" yang diibaratkan seperti menembak peluru dengan peluru lainnya karena kecepatan yang sangat tinggi.
3. Arrow Family
Sistem anti-rudal Arrow merupakan bagian dari arsitektur pertahanan berlapis Israel yang dirancang terutama untuk mencegat rudal balistik.
Sistem ini dikembangkan bersama Amerika Serikat sejak 1986 antara Israel Aerospace Industries (IAI) dan Boeing.
Dikutip laporan Boeing Defense, Arrow menjadi salah satu sistem pertahanan rudal operasional pertama di dunia yang mampu mencegat rudal balistik jarak jauh.
Sistem Arrow merupakan bagian dari pertahanan Israel terhadap ancaman ketinggian tinggi dan jarak jauh, seperti yang ditimbulkan oleh rudal balistik yang sering bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan mungkin membawa hulu ledak tidak konvensional (misalnya, nuklir atau kimia).
Arrow 2
Arrow 2 bagian dari "keluarga" sistem anti-rudal Arrow Israel yang juga dikenal dengan Hetz.
Arrow 2 dirancang untuk mencegat rudal balistik jarak menengah hingga jauh selama fase terbang menengah (jalur atmosfer).
Sistem ini diperkirakan dapat mencegat target pada jangkauan hingga 1.000 km (620 mil) dan mampu mencegat rudal musuh sebelum mencapai wilayah Israel.
Arrow 2 menggunakan hulu ledak dengan sekring jarak dekat. Tidak seperti Arrow 3, Arrow 2 tidak membutuhkan kontak langsung, melainkan meledak di dekat target untuk menghancurkan atau melumpuhkan rudal yang datang.
Sistem ini mulai beroperasi pada tahun 2000, dengan peningkatan lebih lanjut sejak saat itu.
Melansir dokumen Badan Pertahanan Rudal AS soal proyek pertahanan rudal gabungan AS-Israel, kemampuan Arrow 2 mirip dengan sistem pertahanan udara THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) milik militer AS.
Arrow 2 mampu menangani rudal jarak jauh seperti Rudal Balistik Antar Benua (ICBM) yang kemungkinan akan bergerak di ketinggian di luar atmosfer Bumi.
Arrow 3
Arrow 3 adalah pencegat rudal yang lebih canggih lagi dari Arrow 2. Ini dirancang untuk mencegat rudal balistik jarak jauh, khususnya yang bergerak melalui luar angkasa (di luar atmosfer Bumi).
Sistem ini menargetkan rudal yang datang di eksosfer (luar angkasa), pada tahap awal penurunan mereka.
Dikutip Reuters, Arrow 3 diperkirakan memiliki jangkauan hingga 2.414 km (1.500 mil) dengan ketinggian sampai 161 kilometer.
Berbeda dengan Arrow 2, Arrow 3 berfungsi dengan taktik "hit-to-kill", yang berarti sistem ini menghancurkan rudal balistik yang masuk melalui benturan langsung. Metode ini sangat efektif karena sistem ini secara fisik bertabrakan dengan rudal, menetralkan tanpa memerlukan hulu ledak.
Arrow 3 dapat menyerang target pada ketinggian hingga 100 km (62 mil), di luar atmosfer Bumi. Ini memberikan perlindungan terhadap Rudal Balistik Antar Benua (ICBM) dan ancaman jarak jauh lainnya.
Pertama kali ditempatkan pada 2017, sistem Arrow 3 saat ini menjadi alat pertahanan rudal paling canggih di Israel.
Selama serangan rudal dan drone Iran pada April 2024, Arrow 2 dan 3 bekerja sama dengan sistem pertahanan Israel lainnya, mencapai tingkat pencegatan sebesar 99% untuk lebih dari 300 rudal balistik, drone, dan rudal jelajah.
Komentar
Posting Komentar