Hasil Mengejutkan Pemilu Jepang: Oposisi Kalahkan Penguasa, 2 Politisi Pro-Palestina Menang - Bagian All
TOKYO, iNews.id - Hasil pemilu Jepang yang digelar Minggu (27/10/2024) mengejutkan. Partai oposisi memenangkan mayoritas parlemen, menggeser dominasi koalisi partai penguasa dipimpin Partai Demokratik Liberal (LDP) yang berjaya sejak 2009.
Ini berarti kemungkinan besar Jepang akan memiliki perdana menteri baru dalam sebulan mendatang. Parlemen harus menggelar pemungutan suara dalam 30 hari untuk menentukan nasib PM Shigeru Ishiba, politikus LDP.
Pria yang baru berkuasa sejak 1 Oktober 2024 itu mengambil risiko tinggi karena memutuskan untuk menggelar pemilu yang dipercepat, setahun sebelum masa jabatan parlemen berakhir.
Hasil akhir pemilu akan diumumkan pada Senin (28/10/2024). Namun hasil awal, sebagaimana dilaporkan stasiun televisi NHK, menunjukkan koalisi LDP-Komeito hanya mendapat total 206 kursi, dengan perincian LDP 184 dan Komeito 22 kursi. Padahal mereka membutuhkan minimal 233 kursi untuk merebut mayoritas parlemen dari total 465 kursi.
Sebagai perbandingan, saat ini LDP-Komeito menguasai 279 kursi di parlemen.
Sementara itu kelompok oposisi utama Partai Demokrat Konstitusional (CDP) memenangkan 143 kursi, 87 kursi lainnya diraih kelompok oposisi yang lebih kecil dan independen. Ada 29 kursi lain yang belum diumumkan.
Politisi Pro-Palestina Masuk Parlemen
Setidaknya dua anggota parlemen pro-Palestina dipastikan memenangkan kursi parlemen Jepang setelah unggul dalam pemilu. Dua politisi tersebut, Akiko Oishi (47) dan Mari Kushibuchi (57), mewakili Partai Reiwa Shinsengumi. Mereka vokal dalam mengupayakan diakhirinya perang di Jalur Gaza.
Akiko, seorang insiyur, terpilih dari Prefektur Osaka. Dia pertama kali memenangkan kursi parlemen dalam pemilu November 2021. Dia kerap mendesak LDP dan Komeito mengambil sikap tegas guna mengakhiri perang.
Rekannya, Mari, juga kembali memenangkan kursi parlemen tahun ini.
“Saya akan bekerja keras untuk memulai yang baru, menciptakan politik yang bisa menyelamatkan orang-orang yang tinggal di negara ini serta tidak akan pernah membiarkan perang terjadi,” ujarnya, setelah dipastikan memenangkan kursi parlemen, seperti dikutip dari Anadolu.
Setelah Israel melancarkan serangan ke Gaza pada 7 Oktober 2023, keduanya kerap menggelar demonstrasi pro-Palestina di jalan-jalan untuk menarik perhatian pemerintah.
“Kami merasa tercekik di saat kita tidak bia menghentikan genosida, tetapi kita tidak boleh menyerah. Mari bertindak!” kata Mari, dalam orasinya di sebuah demonstrasi pada November 2023.
Partainya juga mengecam pemerintah Jepang yang menghentikan bantuan dana untuk badan PBB yang mengurus pengungsi Palestina, UNRWA, pada awal tahun ini.
Anggota parlemen dari tiga partai tersebut akhirnya menyumbangkan 1 juta yen kepada UNRWA dan memprotes keputusan Tokyo untuk menangguhkan sumbangan.
Komentar
Posting Komentar