Nyamuk di Musim Kemarau Lebih Menggila dan Ganas, Ternyata Ini Alasannya! - detik

 

Nyamuk di Musim Kemarau Lebih Menggila dan Ganas, Ternyata Ini Alasannya!

Bandung 

-

Pada musim kemarau, banyak orang merasa lebih sering terganggu oleh gigitan nyamuk dibandingkan pada musim hujan. Seperti halnya di Bandung Raya dan daerah lainnya di wilayah Jawa Barat. Bahkan hingga di sosial media pun banyak mengeluhkan soal meningkatnya jumlah nyamuk yang signifikan selama musim kemarau.

Ternyata jumlah nyamuk yang banyak seperti yang dirasakan warga ini berkaitan erat dengan perubahan cuaca dan lingkungan, yang mendukung perkembangbiakan nyamuk lebih cepat. Bagaimana penjelasannya di balik fenomena ini?

Ilustrasi NyamukIlustrasi gigitan nyamuk Foto: Getty Images/iStockphoto/Jonathan Austin Daniels

Hubungan Musim Kemarau dan Peningkatan Populasi Nyamuk

Dr. Budi Haryanto, Peneliti Perubahan Iklim dan Kesehatan Lingkungan dari Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa ada hubungan langsung antara musim kemarau dan peningkatan jumlah nyamuk. Menurutnya, nyamuk berkembang biak di genangan air yang lebih tenang dan stabil selama musim kemarau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nyamuk bersarang di genangan air yang tidak terganggu. Pada musim kemarau, meskipun genangan air lebih sedikit, tetapi air tidak mengalir, sehingga menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak lebih banyak," jelas Dr. Budi seperti dikutip dari detikHealth.

Hal ini berbeda dengan kondisi saat musim hujan, di mana curah hujan yang tinggi menyebabkan air mengalir deras. Aliran air ini sering menghanyutkan sarang nyamuk, sehingga mengurangi jumlah nyamuk yang dapat bertahan dan berkembang biak.

Selain genangan air, peningkatan suhu akibat perubahan iklim juga mempercepat siklus hidup nyamuk. Normalnya, larva nyamuk membutuhkan 12-14 hari untuk menjadi nyamuk dewasa. Namun, suhu bumi yang semakin panas mempercepat proses ini menjadi hanya 9 hari. Akibatnya, nyamuk menjadi dewasa lebih cepat dan ukuran tubuhnya lebih kecil.

"Nyamuk yang dewasa prematur ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dan perut yang lebih kecil, sehingga mereka perlu makan lebih sering. Jika sebelumnya mereka menggigit setiap 5 hari, sekarang bisa setiap 3 hari," kata Dr. Budi lagi.

cute asian baby girl has skin rash and allergy from mosquito bite and sucking blood while playing outdoorilustrasi gigitan nyamuk Foto: Getty Images/Kwangmoozaa

Gigitan Nyamuk Lebih Ganas Saat Suhu Naik

Ternyata nyamuk akan lebih sering menggigit pada suhu panas di atas 30 derajat Celsius. Gigitan nyamuk bisa meningkat hingga 2,5 kali lipat saat cuaca panas dan kering, seperti yang terjadi pada musim kemarau.

"Nyamuk itu akan menggigit lebih sering, 2,5 kali lipat pada suhu 30 derajat ke atas, jadi dia akan lebih sering menggigit kalau suhunya tinggi," jelas Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dikutip dari Antara.

Meskipun musim kemarau biasanya identik dengan cuaca kering, fenomena curah hujan tidak merata juga berkontribusi pada peningkatan populasi nyamuk. Hujan yang turun secara sporadis di beberapa daerah menciptakan genangan air yang bertahan lama di lingkungan sekitar, menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Tempat-tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk selama musim kemarau termasuk:

  • Genangan air di wadah bekas, ban, dan ember yang tidak ditutup.
  • Saluran air yang tidak mengalir.
  • Pot bunga atau tempat penampungan air yang jarang dibersihkan.

Selain itu, air yang tergenang dalam waktu lama sering kali menjadi kotor, sehingga menjadi lingkungan ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, yang dikenal sebagai pembawa virus dengue penyebab demam berdarah.

Aedes aegypti mosquito larvae are examined at the entomology department of the Health Ministry, in Guatemala City, Guatemala, July 22, 2024. REUTERS/Josue Decavelejentik nyamuk Foto: REUTERS/Josue Decavele

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

Untuk mencegah ledakan populasi nyamuk penting untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Meskipun di musim kemarau jumlah genangan air lebih sedikit, air yang tergenang tetap harus dibersihkan agar nyamuk tidak memiliki tempat berkembang biak. Beberapa langkah PSN yang bisa dilakukan antara lain:

1. Menutup dan menguras tempat-tempat penampungan air secara rutin.

2. Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air.

3. Menggunakan larvasida atau bahan kimia penghambat perkembangan larva nyamuk di tempat-tempat penampungan air.

Langkah Perlindungan Diri dari Gigitan Nyamuk

Selain melakukan PSN, melindungi diri dari gigitan nyamuk juga menjadi langkah penting, terutama saat cuaca panas. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:

  • Menggunakan pakaian lengan panjang saat keluar rumah, terutama pada pagi dan sore hari saat nyamuk lebih aktif.

  • Menggunakan kelambu saat tidur, terutama di daerah yang rawan nyamuk.

  • Mengoleskan krim anti-nyamuk secara rutin, terutama jika berada di area dengan populasi nyamuk tinggi.

  • Menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah.

Peningkatan populasi nyamuk selama musim kemarau bukanlah hal yang baru melainkan sebuah kondisi yang lumrah terjadi. Tetap menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan langkah-langkah pencegahan dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.

Semoga membantu!

(tey/tey)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya