Prabowo Perlu Lakukan Pendekatan Berbeda untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen - inews all - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Prabowo Perlu Lakukan Pendekatan Berbeda untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen - inews all

Share This
Responsive Ads Here

 

Prabowo Perlu Lakukan Pendekatan Berbeda untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen - Bagian all

Presiden Prabowo Subianto perlu menggunakan pendekatan yang berbeda untuk bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Presiden Prabowo Subianto perlu menggunakan pendekatan yang berbeda untuk bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen. (Arif Julianto/MPI)

Presiden Prabowo Subianto perlu menggunakan pendekatan yang berbeda untuk bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen. (Arif Julianto/MPI)

IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto perlu menggunakan pendekatan yang berbeda untuk bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Hal ini dikatakan Ekonom senior dan founder Core Indonesia, Hendri Saparini. Menurutnya, sebagian besar tim ekonomi dari kabinet Merah Putih Prabowo Subianto masih sama dengan tim Jokowi, sehingga jika dilakukan dengan pendekatan yang serupa, maka output yang dihasilkan masih tetap sama.

"Kalau kita melihat dari sisi tim ekonomi, semua tahu bahwa sebagian besar itu dari kabinet Jokowi. Artinya harus ada upaya untuk mengubah paradigma pendekatan yang selama ini digunakan oleh tim ekonomi pak Jokowi," katanya dalam program Market Review di YouTube IDX Channel, Kamis (24/10/2024).

Hendri melanjutkan, yang diperlukan Presiden Prabowo Subianto adalah pendekatan yang tepat untuk mencapai target yang tinggi tersebut. Ia menilai perlu lompatan di industri manufaktur serta rencana kebijakan yang komprehensif.

Dia menambahkan, selama 10 tahun terakhir industri manufaktur Indonesia pertumbuhannya di bawah pertumbuhan ekonomi dan sharenya terhadap PDB terus turun. Dia meminta agar Prabowo memiliki direction yang jelas di sektor ini.

"Artinya kalau memang Pak Prabowo meyakini bahwa dalam Asta Cita itu salah satunya industrialisasi, maka semestinya harus ada direction yang jelas bahwa saya tidak mau seperti yang 10 tahun lalu. Kalau itu tidak dilakukan, ya tentu tim yang sama akan melakukan hal yang sama. Ini yang menjadi catatan," kata Hendri.

"Yang diperlukan adalah pendekatan yang tepat karena tidak mungkin dalam 10 tahun ke depan hanya tumbuh 5 persen, kemudian kita bercita-cita ingin keluar dari middle income trap ini tidak mungkin. Jadi yang kita perlukan lompatan pertumbuhan ekonomi sebagaimana dilakukan negara negara lain, dan pendorongnya adalah manufaktur," kata dia.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages