Sejarah Singkat Baju Adat Betawi yang Digunakan Prabowo Subianto dan Gibran Saat Pelantikan - Beritasatu

 

Sejarah Singkat Baju Adat Betawi yang Digunakan Prabowo Subianto dan Gibran Saat Pelantikan

Jakarta, Beritasatu.com - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia di gedung MPR Senayan, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024).

ADVERTISEMENT

Saat acara pelantikan, pakaian yang dikenakan Prabowo dan Gibran cukup menarik perhatian. Prabowo terlihat mengenakan pakaian adat Betawi berwarna biru dongker dan celana yang dibalut kain songket merah. Sementara Gibran, mengenakan setelan beskap Betawi berkelir hitam.

Namun, bagaimana sejarah baju adat Betawi seperti yang dikenakan Prabowo Subianto dan Gibran? Berikut ini penjelasannya.

Sejarah Baju Adat Betawi
Baju adat Betawi merupakan warisan budaya yang kaya dengan nilai sejarah dan filosofi, mencerminkan identitas masyarakat Betawi.

Pakaian ini terbentuk dari perpaduan berbagai budaya yang masuk ke Batavia, termasuk budaya Melayu, Batak, Arab, Inggris, Bali, dan Tionghoa.

Kehadiran pendatang ini berpengaruh pada perkembangan budaya Betawi, terutama dalam hal pakaian. Motif, model, dan aksesori yang digunakan banyak terinspirasi oleh budaya Tionghoa, Islam, dan Melayu.

Hasil dari akulturasi tersebut menghasilkan berbagai model baju adat yang masih dipakai hingga kini.

Salah satu jenis baju adat Betawi adalah ujung serong, yang biasa dikenakan oleh kaum bangsawan dan pejabat. Pakaian ini sering digunakan dalam acara resmi, seperti pernikahan, hari besar, atau saat menyambut tamu.

Ujung serong terdiri dari kemeja putih, jas hitam, dan celana panjang berwarna senada. Di bagian pinggang, dipakai kain batik yang panjang hingga paha, dilengkapi sepatu pantofel dan peci untuk menciptakan kesan yang berwibawa.

Sejarah Singkat Ujung Serong
Nama "ujung serong" merujuk pada potongan kain yang tidak simetris, memberikan tampilan elegan bagi pemakainya. Desain ini terpengaruh oleh budaya asing, khususnya gaya berpakaian Eropa, tetapi tetap mempertahankan sentuhan khas Betawi dalam pemilihan warna dan motif kain.

Ujung serong bukan sekadar pakaian, tetapi mengandung makna dan filosofi yang mendalam. Pakaian ini melambangkan kedudukan sosial yang tinggi dan kewibawaan pemimpin, sekaligus menjadi simbol identitas budaya Betawi yang unik.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya