Zelensky: Ukraina Harus Punya Senjata Nuklir atau Gabung NATO! - Sindonews

 

Zelensky: Ukraina Harus Punya Senjata Nuklir atau Gabung NATO!

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) bersama Sekjen NATO Mark Rutte. Zelensky menyatakan Ukraina harus memiliki senjata nuklir jika tidak boleh menjadi anggota NATO. Foto/X @ZelenskyyUa

KYIV 

- Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan

 Ukraina 

memiliki dua opsi yang harus dipilih untuk melindungi diri. Opsi itu adalah Kyiv harus memiliki

 senjata nuklir, 

atau opsi yang kedua menjadi anggota NATO.

Dia mengeklaim telah menyampaikan alasan yang sama kepada mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Berbicara pada konferensi pers setelah mempromosikan "rencana kemenangannya" untuk perang Ukraina-Rusia kepada para pejabat Eropa, Zelensky mengatakan Ukraina membutuhkan senjata nuklir jika tidak diberikan keanggotaan NATO.

“Negara-negara besar mana, negara-negara nuklir, yang menderita? Semua orang? Tidak, hanya Ukraina,” katanya, mengacu pada para penandatangan Memorandum Budapest 1994.

Baca Juga

Media Jerman: Ukraina Klaim Mampu Bikin Bom Nuklir dalam Beberapa Minggu

Dokumen tersebut menyataka AS, Inggris, dan Rusia memberikan jaminan keamanan kepada Kyiv sebagai imbalan atas penarikan senjata nuklir warisan Soviet dari Ukraina.

“Saat berbicara dengan Donald Trump, saya katakan kepadanya: ‘Apa jalan keluar bagi kami?’ Ukraina akan memiliki senjata nuklir, dan senjata itu akan berfungsi sebagai perlindungan, atau kami perlu berada dalam semacam aliansi. Kami tidak tahu aliansi yang efektif kecuali NATO,” imbuh Zelensky, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (18/10/2024).

Pilihan Ukraina adalah menjadi anggota NATO, kata Zelensky, mengeklaim bahwa Trump telah menemukan alasannya dapat dibenarkan.


Ukraina sejatinya tidak pernah mengendalikan senjata nuklir, tetapi mengeklaim bahwa sebelumnya pihaknya merupakan salah satu kekuatan atom utama sebelum setuju untuk menyerahkan senjata nuklir warisan Soviet.

Pada bulan Februari 2022, beberapa minggu sebelum perang pecah di Ukraina, Zelensky menyatakan penyesalannya atas keputusan Kyiv menyerahkan senjata nuklir, dan menyatakan bahwa negaranya memiliki hak untuk membatalkannya.

Zelensky terakhir kali bertemu Trump saat kunjungannya ke AS pada akhir September. Pemimpin Ukraina itu sedang melakukan tur keliling AS untuk menyampaikan "rencana kemenangannya" kepada Presiden Joe Biden dan dua kandidat presiden dari partai utama, Wakil Presiden Kamala Harris dan Trump.

Zelensky mengonfirmasi minggu ini bahwa undangan langsung bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO ada dalam daftar permintaannya kepada para donor Barat.

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan pada hari Kamis bahwa Ukraina bahkan mungkin bukan negara berikutnya yang menjadi anggota aliansi.

Lihat Juga: Ekonomi Tersendat-sendat, China Dikabarkan Galang Dana Rp13.500 Triliun

(mas)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya