Alasan AS Pilih Yordania Jadi Lokasi Siaga Skuadron Tempur F-15E, Balasan Iran ke Israel Super-Besar - Halaman all - TribunNews

 

Alasan AS Pilih Yordania Jadi Lokasi Siaga Skuadron Tempur F-15E, Balasan Iran ke Israel Super-Besar - Halaman all - TribunNews

Alasan AS Pilih Yordania Jadi Lokasi Siaga Skuadron Tempur F-15E, Balasan Iran ke Israel Super-Besar

TRIBUNNEWS.COM - Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) mengumumkan satu skuadron pesawat tempur Amerika Serikat (AS), termasuk F-15E Strike Eagles, telah tiba di Timur Tengah, tepatnya di Yordania.

Pesawat-pesawat tersebut, yang berasal dari Skuadron ke-492 Inggris di Pangkalan Angkatan Udara Royal Air Forces (RAF) Lakenheath di Inggris Raya, telah dikerahkan ke wilayah tersebut di tengah ancaman serangan balasan Iran ke Israel.

Baca juga: Benarkah Yordania Lindungi Israel? Dilema Kerajaan Hashemite, Nikmati Bantuan AS, Target Empuk Iran

AS menyatakan, pengiriman jet-jet tempur ini untuk memperkuat kemampuan pertahanan mengingat meningkatnya ketegangan regional.

Pengerahan ini menyusul laporan dari The Times of Israel, yang menyoroti bahwa Amerika Serikat membuat keputusan untuk menempatkan jet tempur ini sementara di Yordania karena kekhawatiran atas potensi serangan rudal Iran yang menargetkan Israel.

Pengerahan skuadron jet tempur ini, ditambah sejumlah kekuatan lainya, macam pesawat pengebom dan kapal induk, mengindikasikan kalau AS melihat Iran akan melancarkan serangan super-besar ke Israel.

Kenapa di Yordania?

Langkah untuk menempatkan pesawat-pesawat ini di Yordania penting karena beberapa alasan.

Pertama, lokasi geografis Yordania yang berbatasan dengan Israel dan Suriah, menjadikannya tempat persinggahan yang ideal bagi pasukan AS.

Hal ini memungkinkan AS untuk segera menanggapi potensi konflik di sepanjang perbatasannya, terutama mengingat tingginya risiko serangan rudal Iran terhadap Israel.

Yordania telah lama menjadi mitra utama AS dalam hal kerja sama militer, dan pengerahan pasukan baru-baru ini berfungsi untuk semakin mempererat hubungan tersebut sekaligus meningkatkan keamanan kedua negara.

Militer AS telah lama menggunakan Yordania sebagai pangkalan operasi, dengan beberapa pangkalan udara di negara tersebut berfungsi sebagai titik peluncuran bagi pasukan Amerika yang beroperasi di seluruh wilayah.

Selain itu, kedatangan F-15E Strike Eagles merupakan bagian dari peningkatan kekuatan militer AS yang lebih luas di Timur Tengah, yang mencakup penempatan jet tempur, pesawat pengebom, dan aset angkatan laut tambahan.

Pengerahan Grup Serangan Kapal Induk USS Gerald R. Ford oleh Angkatan Laut AS ke Mediterania timur merupakan komponen penting dari upaya ini.

Kekuatan angkatan laut ini, beserta aset udara lainnya, dirancang untuk menunjukkan kekuatan Amerika di kawasan tersebut dan menghalangi tindakan Iran.

AS telah berulang kali menyatakan komitmennya untuk menjamin keselamatan sekutunya, khususnya Israel, dalam menghadapi ancaman yang terus meningkat dari Iran dan proksinya.

Menurut Haaretz, sedikitnya 12 jet F-15E sedang menuju Yordania, menandakan peningkatan kehadiran militer AS di wilayah tersebut yang bertujuan untuk memastikan pertahanan Israel terhadap potensi ancaman dari Iran.

Di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah, pengerahan dua belas F-15E Strike Eagles ke Yordania baru-baru ini telah meningkatkan kekhawatiran tentang potensi konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.

"Langkah ini, yang dilakukan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat [USAF], merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk meningkatkan kesiapan militer dan memberikan unjuk kekuatan yang nyata dalam menanggapi ancaman yang berkembang dari Iran dan ketidakstabilan yang terjadi di sekitar konflik Israel-Palestina," sebut ulasan situs militer BM, Jumat (8/11/2024) .

F-15E Strike Eagles, yang tiba dari RAF Lakenheath di Inggris, adalah pesawat tempur multiperan yang sangat canggih yang dirancang untuk pertempuran udara-ke-udara dan udara-ke-darat.

Penempatan mereka ke Timur Tengah terjadi pada saat ketegangan antara Israel dan Iran mencapai titik tertinggi, dengan ancaman serangan rudal dan pesawat nirawak Iran terhadap target-target Israel semakin besar.

Jet tempur ini diperlengkapi untuk menetralkan ancaman rudal, mencegat pesawat nirawak, dan melakukan misi serangan mendalam, sehingga menjadikannya aset ideal dalam melawan agresi Iran.

Meskipun tidak dikerahkan secara khusus untuk pertempuran langsung, kehadiran pesawat ini merupakan respons langsung terhadap meningkatnya volatilitas di kawasan tersebut.

Baca juga: Benarkah Yordania Lindungi Israel? Dilema Kerajaan Hashemite, Nikmati Bantuan AS, Target Empuk Iran

Sinyal Tegas Buat Iran

Waktu pengerahan ini sangat penting, karena agresi Iran terus meningkat.

Selama beberapa bulan terakhir, Teheran telah meningkatkan penggunaan teknologi pesawat nirawak dan rudal, dengan melancarkan beberapa serangan terhadap target-target Israel.

Meskipun serangan ini sering kali dibalas oleh Israel, situasinya tetap genting, dengan potensi eskalasi yang selalu ada. 

"AS telah menyatakan kekhawatirannya tentang kemampuan Iran untuk meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak yang canggih, dan kehadiran F-15E di Yordania merupakan respons langsung terhadap ancaman ini," kata ulasan situs militer BM, Jumat (8/11/2024).

Selain memberikan posisi bertahan, pengerahan F-15E juga merupakan sinyal bagi Iran bahwa AS siap mengambil tindakan tegas jika diperlukan.

Amerika Serikat telah menegaskan bahwa setiap serangan terhadap Israel atau kepentingannya akan ditanggapi dengan tindakan keras.

Dengan menempatkan pesawat canggih di kawasan tersebut, AS tidak hanya memperkuat kemampuan pertahanannya, tetapi juga mengirim pesan kepada Teheran bahwa mereka tidak akan menoleransi provokasi lebih lanjut.

Unjuk kekuatan ini dirancang untuk mencegah Iran mengambil tindakan agresif lebih lanjut dan meyakinkan Israel bahwa mereka memiliki sekutu yang kuat di AS.

AS Perkuat Aliansi dengan Negara Arab Sekutu

Konteks strategis yang lebih luas dari penempatan jet-jet canggih ini di Yordania ini tidak dapat diabaikan. 

Timur Tengah adalah kawasan yang ditandai oleh berbagai kepentingan yang saling bersaing, aliansi yang kompleks, dan konflik yang terus berlangsung.

Pengaruh Iran telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, khususnya melalui dukungannya terhadap kelompok proksi di negara-negara seperti Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.

Sebagai tanggapan atas hal ini, AS telah berupaya untuk memperkuat aliansinya dengan negara-negara seperti Israel, Arab Saudi, dan Yordania, sekaligus melawan ekspansionisme Iran.

Kedatangan F-15E Strike Eagles di Yordania merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut, memastikan bahwa kepentingan AS dilindungi dan ambisi Iran terkendali.

AS Tak Cuma Cemaskan Iran-Israel

Di saat militer AS memposisikan dirinya untuk menghadapi potensi konflik, mereka juga berhati-hati dalam menekankan pentingnya diplomasi. 

Amerika Serikat telah berulang kali menyerukan agar semua pihak yang terlibat menahan diri, dengan menekankan perlunya dialog dan negosiasi untuk mengatasi masalah mendasar di kawasan tersebut.

Namun, keberadaan aset militer canggih seperti F-15E menunjukkan kalau AS sedang mempersiapkan diri untuk skenario terburuk, yaitu ketika upaya diplomatik gagal dan intervensi militer menjadi perlu.

Pengerahan pasukan ini juga menggarisbawahi tantangan keamanan yang lebih luas yang dihadapi Timur Tengah.

AS tidak hanya khawatir dengan Iran dan Israel; AS juga memantau aktivitas berbagai kelompok militan di seluruh wilayah. Kelompok-kelompok ini, yang sebagian besar didukung oleh Iran, menimbulkan ancaman signifikan terhadap stabilitas regional.

Kemampuan militer AS untuk merespons ancaman ini dengan cepat dan efektif sangat penting dalam menjaga ketertiban dan mencegah meluasnya konfik dan peperangan.

F-15E, dengan kemampuannya untuk melakukan serangan presisi dan menyerang berbagai target, sangat cocok untuk jenis operasi ini.

Seiring dengan terus berkembangnya situasi, jelaslah bahwa AS berkomitmen untuk mempertahankan kehadiran militer yang kuat di Timur Tengah.

"Pengerahan F-15E Strike Eagles ke Yordania hanyalah satu bagian dari strategi yang lebih besar yang dirancang untuk memastikan stabilitas kawasan dan melindungi kepentingan AS," tulis ulasan tersebut.

Apakah Iran Gentar?

Apakah unjuk kekuatan ini akan menghalangi agresi Iran lebih lanjut atau mengarah pada konfrontasi yang lebih luas masih harus dilihat.

Sebelumnya, Iran mengindikasikan balasan yang 'menyakitkan' bagi IsraelIran juga mengancam negara-negara yang dinilai bekerja sama dengan AS untuk melancarkan kepentingan Israel dalam siklus balas-membalas dua negara musuh bebuyutan tersebut.

Satu hal yang pasti: Amerika Serikat siap bertindak cepat dan tegas untuk membela sekutunya dan melindungi kepentingannya di Timur Tengah.

Dalam beberapa minggu mendatang, semua mata akan tertuju pada Timur Tengah karena AS terus memantau perkembangan di kawasan tersebut.

Kehadiran jet tempur canggih ini, bersama dengan peningkatan militer yang lebih luas, berfungsi sebagai pencegah sekaligus sinyal bagi Iran dan aktor regional lainnya.

AS siap menghadapi berbagai hasil, mulai dari resolusi diplomatik hingga keterlibatan militer, dan jelas bahwa komitmennya terhadap keamanan di Timur Tengah tetap teguh.

Pada akhirnya, pengerahan F-15E Strike Eagles ke Yordania merupakan pengingat akan kompleksitas lingkungan keamanan Timur Tengah.

"Sementara ketegangan regional terus memanas, AS memposisikan dirinya untuk memastikan bahwa sekutunya dilindungi dan ekspansionisme Iran dikekang," tambah ulasan tersebut. 

Bulan-bulan mendatang akan sangat penting dalam menentukan arah peristiwa di kawasan tersebut, dan kesiapan militer AS untuk menanggapi ancaman apa pun akan memainkan peran penting dalam membentuk hasil dari lanskap geopolitik yang tidak stabil ini.

(oln/BM/*)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya