AS: Korea Utara Telah Mengirim 10.000 Tentara untuk Berlatih di Rusia
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Korea Utara telah mengirim sebanyak 10.000 tentara untuk berlatih di Rusia.
Demikian diungkapkan Washington pada Senin (28/10/2024) seraya menyatakan bahwa pengiriman pasukan tersebut memicu peringatan NATO dan UE tentang perluasan perang Ukraina yang berbahaya.
Diketahui, Pemerintah Korea Utara telah menandatangani pakta pertahanan bersama dengan Rusia.
Baca juga: Sekjen NATO Konfirmasi Tentara Korea Utara Telah Dikirim ke Rusia
Dari kerja sama itu juga diyakini Korut telah mempersenjatai Rusia untuk invasinya. Sedangkan pasukan Korut di lapangan bakal menandai eskalasi dalam konflik tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan Korea Utara dapat segera memiliki sebanyak 12.000 tentara di tanah Rusia.
Hal itu juga mendapat kecaman dari Presiden AS Joe Biden sebagai hal yang cukup berbahaya.
Baca juga: Korea Utara Dilaporkan Kirim Pasukan ke Rusia, Ini Respons Putin
"Kami percaya bahwa DPRK telah mengirim sekitar 10.000 tentara secara total untuk berlatih di Rusia timur yang mungkin akan menambah pasukan Rusia di dekat Ukraina selama beberapa minggu ke depan," terang Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan, dikutip dari AFP pada Selasa (29/10/2024).
Sebelumnya, AS memperkirakan jumlah pasukan Korea Utara di Rusia lebih dari 3.000 tentara.
Kepala NATO Mark Rutte juga menyebut pengerahan pasukan itu sebagai perluasan perang Rusia yang berbahaya dan tanda meningkatnya keputusasaan Putin.
Baca juga: 60 Orang Tewas dalam Serangan Israel di 12 Daerah Lebanon Senin Kemarin
Pasalnya, Rutte mengatakan lebih dari 600.000 tentara Rusia telah tewas atau terluka sejak konflik dimulai pada 2022. Sedangkan Kremlin tidak dapat mempertahankan invasinya tanpa dukungan asing.
Meskipun harus menanggung biaya yang besar, Rusia telah berhasil menguasai wilayah Ukraina secara bertahap dalam perang Rusia-Ukraina ini.
Menurut analisis AFP terhadap data dari Institut Studi Perang, pasukan Rusia telah maju sejauh 478 kilometer persegi ke wilayah Ukraina sejak awal Oktober, sebuah rekor sejak minggu-minggu pertama perang.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-976 Serangan Rusia ke Ukraina: 7 Orang Tewas | Keterlibatan Korea Utara
Perolehan itu menyusul kemajuan sejauh 477 dan 459 kilometer persegi pada bulan Agustus dan September, dan terjadi di tengah pergeseran besar di garis depan, khususnya di Ukraina timur di sekitar Pokrovsk.
Sementara itu, pada konferensi pers di Islandia pada Senin, Zelensky memperingatkan bahwa sudah ada sekitar 3.000 tentara Korea Utara di tanah Rusia dan akan jadi empat kali lipat dari jumlah tersebut.
"Kami pikir mereka akan segera memiliki 12.000," tutur Presiden Ukraina.
Baca juga: Benjamin Netanyahu: Israel Ingin Capai Perjanjian Damai dengan Negara-negara Arab
"Hari ini, Rusia melibatkan Korea Utara. Selanjutnya, Rusia dapat memperluas keterlibatan mereka, dan kemudian rezim otokratis lainnya mungkin melihat bahwa mereka dapat lolos dengan ini dan datang untuk berperang melawan NATO," kepala staf Zelensky, Andriy Yermak, di media sosial memperingatkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Komentar
Posting Komentar