BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Daerah Terdampak - CNN Indonesia

 

BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Daerah Terdampak

Sabtu, 09 Nov 2024 07:01 WIB

Ilustrasi. BMKG mengungkap cuaca ekstrem berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia. (Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap cuaca ekstrem berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia. Simak daftar wilayah terdampak.

BMKG, dalam laporan 'Prospek Cuaca Mingguan Periode 8-14 November 2024', mengungkap bahwa potensi cuaca ekstrem akan tetap ada untuk sepekan ke depan. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor.

"PERINGATAN DINI: Potensi cuaca signifikan dalam periode 8-14 November 2024, berupa potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," demikian keterangan BMKG, dikutip Jumat (8/11).

Berdasarkan pemantauan cuaca BMKG, dalam beberapa hari terakhir terlihat peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Ini berbeda jika dibandingkan dengan kondisi cuaca panas dan terik pada akhir Oktober lalu.

Menurut BMKG perubahan kondisi atmosfer yang signifikan ini dipicu oleh aktivitas Gelombang Rossby Ekuatorial di wilayah Indonesia bagian barat, seperti wilayah Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Selain itu, BMKG juga memonitor kemunculan Siklon Tropis Yinxing di wilayah utara Indonesia, tepatnya di Laut Cina Selatan sebelah barat Filipina. Siklon tropis tersebut memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 95 knot dan diprediksi masih akan aktif hingga tiga hari mendatang.

Meskipun demikian, siklon ini tidak memberikan dampak secara langsung terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia, mengingat jarak siklon yang cukup jauh.

Faktor pendukung

Di sisi lain, BMKG memantau sirkulasi siklonik di sekitar Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia sebelah barat Lampung yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin, sehingga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah yang dilewati pertemuan atau perlambatan angin tersebut.

Secara global dan regional, nilai Southern Oscillation Indeks (SOI), indeks 3.4, dan Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di fase 8 (Western Hemisphere dan Africa) tidak berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. Sementara, nilai IOD negatif menunjukkan potensi pola konvektif signifikan di wilayah Indonesia bagian barat.

Sementara itu, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diperkirakan akan aktif di Sumatera, Kalimantan, Jawa bagian barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Kemudian, Gelombang Kelvin diprediksi akan aktif di Jawa, Bali, NTT, NTB, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian Selatan dalam beberapa hari ke depan.

BMKG juga melaporkan sirkulasi siklonik terpantau di Laut Andaman, di Samudra Hindia barat Lampung, di Laut Natuna Utara, dan di Samudra Pasifik utara Papua, di samudera Pasifik timur laut Papua Nugini yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Perairan barat Bengkulu hingga Sumatra Barat, Laut Andaman, dan Laut Cina Selatan.

Kemudian, daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya memanjang dari pesisir barat Sumatera Barat hingga Aceh, di Kalimantan Barat bagian utara hingga Sabah, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua Pegunungan hingga Papua Tengah dan Papua.

Sedangkan, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Andaman, Samudra Hindia barat Bengkulu, Laut Cina Selatan, dan Laut Jawa.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi/konfluensi tersebut," jelas BMKG.

Sementara itu, labilitas Lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

Daftar daerah potensi cuaca ekstrem:

- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua Selatan

(tim/dmi)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya