Diam-Diam Donald Trump Sudah Teleponan dengan Putin, Bahas Apa? - Bagian All
MOSKOW, iNewsid - Donald Trump dilaporkan telah berbicara dengan Presiden Rusia Donald Trump setelah memenangkan Pilpres Amerika Serikat. Surat kabar Washington Post melaporkan, pembicaraan itu dilakukan melalui telepon pada Kamis (7/11/2024) atau sehari setelah kemenangan Trump di Pilpres AS 2024.
Mengutip beberapa sumber, Washington Post melaporkan, dalam percakapan itu Trump menyerukan kepada Putin untuk tidak meningkatkan konflik di Ukraina. Presiden ke-47 AS itu juga menyampaikan keinginannya untuk terlibat dalam membahas penyelesaian konflik Ukraina sesegera mungkin.
Trump secara pribadi memberi sinyal akan mendukung kesepakatan damai yang dianggap menguntungkan Rusia. Dia dilaporkan akan menyetujui pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia sebagai butir kesepakatan.
Sementara itu Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat (8/11/2024) tak menyinggung soal adanya percakapan telepon Putin dengan Trump. Namun dia menegaskan Putin siap melakukan kontak dengan Trump kapan saja.
Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari Kremlin maupun pihak Trump atas laporan surat kabar milik miliarder Jeff Bezos tersebut.
Sebelumnya, penasihat senior Trump yang juga ahli strategi Partai Republik Bryan Lanza mengatakan, AS di bawah pemerintahan Trump tidak akan mendukung Ukraina untuk menuntut kembali wilayahnya yakni Semenanjung Krimea.
Sikap itu dianggap realistis karena Krimea telah jatuh ke tangan Rusia sejak 2014 lalu dan prioritas AS ke depan adalah mengakhiri konflik.
Krimea dicaplok Rusia sejak Maret 2014 berdasarkan referendum yang digelar setelah kudeta di Ukraina. Dalam referendum yang hasilnya tak diakui dunia internasional tersebut, 96,77 persen warga Krimea dan 95,6 persen di Sevastopol memilih bergabung dengan Rusia.
Para pejabat Rusia berulang kali menegaskan penduduk Krimea memilih untuk bersatu kembali dengan Rusia secara demokratis serta mematuhi sepenuhnya hukum internasional dan Piagam PBB.
Putin menegaskan, masalah Krimea telah selesai dan tak perlu dibahas lagi. Namun Ukraina dan negara-negara Barat tetap tak mengakui hasil referendum yang memberikan Krimea untuk Rusia.
Komentar
Posting Komentar