Harga Minyak Kembali Naik di Tengah Memanasnya Ketegangan Iran-Israel - Investor ID - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Harga Minyak Kembali Naik di Tengah Memanasnya Ketegangan Iran-Israel - Investor ID

Share This

 

Harga Minyak Kembali Naik di Tengah Memanasnya Ketegangan Iran-Israel - Halaman all

NEW YORK, investor.id - Harga minyak mentah dunia mencatatkan kenaikan tipis pada Jumat (1/11/2024). Di tengah laporan bahwa Iran bersiap melancarkan serangan balasan terhadap Israel dari wilayah Irak dalam beberapa hari mendatang. Meski demikian, harga minyak tertekan oleh rekor produksi minyak Amerika Serikat (AS) yang tinggi, sehingga tetap mencatat penurunan secara mingguan.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik sebesar 29 sen (0,4%) menjadi US$ 73,10 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 23 sen, atau 0,3%, menjadi US$ 69,49 per barel. Pada titik tertingginya dalam sesi, kedua patokan harga tersebut naik lebih dari US$ 2 per barel. Meski demikian, Brent mengalami penurunan mingguan sekitar 4%, sementara WTI turun sekitar 3%.

Ketegangan meningkat setelah laporan dari situs berita AS, Axios, yang menyebutkan bahwa intelijen Israel mendeteksi rencana serangan Iran dari Irak dalam waktu dekat. Analis SEB Research Ole Hvalbye menilai respons Iran mungkin masih akan terkendali, mirip dengan serangan terbatas Israel pekan lalu, yang lebih bersifat sebagai demonstrasi kekuatan.

Dalam konflik yang lebih luas di Timur Tengah, Iran dan Israel terlibat dalam serangkaian serangan balasan terkait situasi di Gaza. Serangan udara Iran pada 1 Oktober dan April lalu sebagian besar berhasil ditangkis oleh Israel.

Selain itu, ekspektasi bahwa OPEC+ mungkin akan menunda peningkatan produksi minyak pada Desember menjadi faktor yang mendukung harga minyak. Keputusan ini diharapkan untuk menjaga stabilitas harga di tengah lemahnya permintaan minyak global dan peningkatan pasokan dari AS. OPEC+, yang mencakup anggota OPEC serta sekutunya seperti Rusia dan Kazakhstan, berencana mengambil keputusan ini pada pekan depan.

Produksi Minyak

Di sisi lain, produksi minyak AS mencapai rekor baru, di mana Exxon Mobil dan Chevron melaporkan produksi tertinggi mereka. Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), produksi minyak mentah AS mencapai 13,5 juta barel per hari, tertinggi sepanjang sejarah.

Laporan ketenagakerjaan AS untuk Oktober menunjukkan pertumbuhan yang hampir terhenti, di mana hanya terdapat sedikit penambahan lapangan kerja akibat dampak pemogokan di industri dirgantara dan badai yang mengganggu survei ketenagakerjaan. Hal ini juga dipandang oleh ekonom sebagai salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Kamis (7/11/2024).

Dengan pemangkasan suku bunga, biaya pinjaman akan semakin rendah, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Editor: Indah Handayani (handayani@b-universe.id)

Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id

Follow

Baca Berita Lainnya di Google News

Read Now

Berita Terkait


Berita Terkini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages