Israel Hantam Situs Senjata Iran, Ganggu Produksi Bom Nuklir
Senin, 18 Nov 2024 14:30 WIB
Foto ilustrasi. Militer Israel menggempur fasilitas militer Iran dan menghancurkan alat canggih hingga mengganggu kemampuan pengembangan bom nuklir. (iStockphoto/dzika_mrowka)
--
Militer Israel menggempur fasilitas militer Iran dan menghancurkan alat canggih hingga mengganggu kemampuan pengembangan bom nuklir.
Serangan itu terjadi pada Oktober lalu di Fasilitas Teleghan 2 Parchin Provinsi Teheran. Iran kerap menggunakan situs ini untuk menguji bahan peledak untuk perangkat nuklir sebelum 2003.
Dua sumber Israel mengatakan serangan pasukan Zionis menghancurkan peralatan canggih Iran.
"Ini adalah peralatan yang dibutuhkan Iran jika mereka ingin mengembangkan bom nuklir," kata pejabat senior Israel, dilansir Jerusalem Post, Minggu (17/11).
Peralatan tersebut sangat penting untuk membentuk dan menguji bahan peledak plastik yang membungkus uranium dalam perangkat nuklir Iran.
Perangkat itu, kata dia, juga penting untuk memulai reaksi berantai nuklir Iran.
Para sumber Israel mengatakan Iran telah menyimpan alat itu di Parchin sejak 2003 dan tak lagi digunakan. Namun, mereka meyakini senjata tersebut bisa digunakan di masa depan jika Iran mengembangkan bom nuklir.
Para sumber juga menyebut jika Iran ingin mengembangkan program bom nuklir, mereka harus mengganti peralatan yang hancur.
"Sekarang, mereka tak punya, dan mencari alternatif tidak akan mudah. Kami akan memantau upaya semacam itu," ujar pejabat senior Israel.
Namun, mereka yakin pihak berwenang Israel atau sekutu dekatnya Amerika Serikat akan mendeteksi pergerakan Iran untuk memperoleh alat itu.
"Peralatan ini menjadi hambatan. Iran tak akan bisa mendapatkan," kata salah satu dari mereka.
Iran pernah menggunakan peralatan canggih itu sebelum membekukan program nuklir pada 2023.
Berapa tahun terakhir, Iran diduga terus melanjutkan penelitian terkait senjata nuklir.
Pejabat AS dan Israel melaporkan Iran terus melakukan aktivitas ilmiah yang bisa menjadi dasar pengembangan senjata nuklir. Namun, beberapa pihak menyebut aktivitas itu bisa disajikan sebagai penelitian sipil
"Mereka melakukan pekerjaan ilmiah yang bisa menjadi dasar produksi senjata nuklir," kata salah satu pejabat AS.
Dia lalu berujar, "Pekerjaan itu sangat rahasia dan hanya diketahui sebagian kecil pejabat pemerintah Iran."
Serangan Israel ke situs militer Iran sebagai balasan usia Korps Revolusi Garda Iran (IRGC) menggempur Negeri Zionis dengan rudal pada awal Oktober.
Israel baru membalas pada 26 Oktober. Selama menyerang mereka menargetkan fasilitas militer di Teheran, Khuzestan, dan Ilam.
(isa/tsa)
Komentar
Posting Komentar