Jateng-Jabar siapkan skema kerja sama optimalisasi Bandara Kertajati
7 Oktober 2024 23:05 WIB
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat menyiapkan skema kerja sama untuk mengoptimalkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, Jabar yang lokasinya berdekatan dengan Jateng.
Sekretaris Daerah Jateng Sumarno di Semarang, Senin, mengatakan bahwa konsep kerja sama untuk pengoptimalan bandara tersebut masih dalam pembahasan dengan Pemprov Jabar.
Menurut dia, keberadaan Bandara Kertajati juga dinilai potensial bagi masyarakat Jateng di bagian barat.
"Karena posisinya ada di Majalengka. Kita mungkin support untuk membantu mengoptimalkan. Kita masih identifikasi (potensinya)," katanya, usai penandatanganan kerja sama bidang lingkungan dengan Pemprov Jabar.
Ia mengatakan Bandara Kertajati yang saat ini melayani penerbangan internasional dapat dimanfaatkan untuk perjalanan umroh sehingga akan memudahkan masyarakat Jateng bagian barat yang hendak berangkat umroh.
Pemerintah bisa mendorong kepada biro-biro perjalanan umroh untuk mengarahkan jamaahnya melalui bandara tersebut.
Tak hanya itu, kata dia, potensi penerbangan komersial juga bisa digenjot, khususnya bagi masyarakat Jateng bagian barat, seperti Tegal, Brebes, dan Cilacap atau yang akan menuju ke wilayah tersebut.
"Ini harus diidentifikasi bersama. Kalau paket wisata masih agak jauh, yang memungkinkan ya penerbangan komersial," kata Sumarno.
Sementara itu, Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan bahwa potensi aksesibilitas Bandara Kertajati secara umum dapat dilihat dari jarak dan waktu tempuh beberapa kabupaten/kota di Jateng.
Untuk wilayah Jateng, Bandara Kertajati berjarak 128 km dari Kota Tegal dengan waktu tempuh 1 jam 46 menit. Sedangkan dari Kabupaten Tegal sekitar 1 jam 43 menit.
Sedangkan dari Kabupaten Brebes berjarak sekitar 109 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 38 menit, dan dari Kabupaten Cilacap berjarak sekitar 229 km dengan waktu tempuh 4 jam 51 menit.
Herman menambahkan bahwa usulan kolaborasi dan sinergi untuk Bandara Kertajati, meliputi perluasan "catchment" area pelayanan penerbangan dari atau ke Jateng bagian barat, kemudian kolaborasi penyediaan layanan angkutan antarjemput antarprovinsi dari atau ke area Jateng.
Selain itu, kerja sama terkait layanan sebagai pintu embarkasi dan debarkasi pekerja migran Indonesia asal Jabar dan Jateng, serta kolaborasi dengan Bank Jateng untuk peningkatan efisiensi operasional dan penyediaan dukungan teknis.
"Ternyata yang investasi di BIJB itu konsorsiumnya dipimpin oleh Bank Jateng. Jadi kami mengajak Provinsi Jawa Tengah untuk membesarkan Bank Jateng dengan titik masuknya melalui Bandara Kertajati," katanya.
Baca juga: Kedatangan perdana Scoot momentum peningkatan aktivitas Kertajati
Baca juga: Penerbangan Kertajati-Singapura mulai beroperasi 28 September 2024
Baca juga: Tujuh investor sudah berinvestasi pada kawasan industri di Majalengka
Sekretaris Daerah Jateng Sumarno di Semarang, Senin, mengatakan bahwa konsep kerja sama untuk pengoptimalan bandara tersebut masih dalam pembahasan dengan Pemprov Jabar.
Menurut dia, keberadaan Bandara Kertajati juga dinilai potensial bagi masyarakat Jateng di bagian barat.
"Karena posisinya ada di Majalengka. Kita mungkin support untuk membantu mengoptimalkan. Kita masih identifikasi (potensinya)," katanya, usai penandatanganan kerja sama bidang lingkungan dengan Pemprov Jabar.
Ia mengatakan Bandara Kertajati yang saat ini melayani penerbangan internasional dapat dimanfaatkan untuk perjalanan umroh sehingga akan memudahkan masyarakat Jateng bagian barat yang hendak berangkat umroh.
Pemerintah bisa mendorong kepada biro-biro perjalanan umroh untuk mengarahkan jamaahnya melalui bandara tersebut.
Tak hanya itu, kata dia, potensi penerbangan komersial juga bisa digenjot, khususnya bagi masyarakat Jateng bagian barat, seperti Tegal, Brebes, dan Cilacap atau yang akan menuju ke wilayah tersebut.
"Ini harus diidentifikasi bersama. Kalau paket wisata masih agak jauh, yang memungkinkan ya penerbangan komersial," kata Sumarno.
Sementara itu, Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan bahwa potensi aksesibilitas Bandara Kertajati secara umum dapat dilihat dari jarak dan waktu tempuh beberapa kabupaten/kota di Jateng.
Untuk wilayah Jateng, Bandara Kertajati berjarak 128 km dari Kota Tegal dengan waktu tempuh 1 jam 46 menit. Sedangkan dari Kabupaten Tegal sekitar 1 jam 43 menit.
Sedangkan dari Kabupaten Brebes berjarak sekitar 109 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 38 menit, dan dari Kabupaten Cilacap berjarak sekitar 229 km dengan waktu tempuh 4 jam 51 menit.
Herman menambahkan bahwa usulan kolaborasi dan sinergi untuk Bandara Kertajati, meliputi perluasan "catchment" area pelayanan penerbangan dari atau ke Jateng bagian barat, kemudian kolaborasi penyediaan layanan angkutan antarjemput antarprovinsi dari atau ke area Jateng.
Selain itu, kerja sama terkait layanan sebagai pintu embarkasi dan debarkasi pekerja migran Indonesia asal Jabar dan Jateng, serta kolaborasi dengan Bank Jateng untuk peningkatan efisiensi operasional dan penyediaan dukungan teknis.
"Ternyata yang investasi di BIJB itu konsorsiumnya dipimpin oleh Bank Jateng. Jadi kami mengajak Provinsi Jawa Tengah untuk membesarkan Bank Jateng dengan titik masuknya melalui Bandara Kertajati," katanya.
Baca juga: Kedatangan perdana Scoot momentum peningkatan aktivitas Kertajati
Baca juga: Penerbangan Kertajati-Singapura mulai beroperasi 28 September 2024
Baca juga: Tujuh investor sudah berinvestasi pada kawasan industri di Majalengka
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags:
Komentar
Posting Komentar